Kampung Kungfu, Jejak Sejarah dan Aksi Heroik di Jantung Surabaya
Kampung Kungfu yang terletak di Kapasan Dalam, Simokerto, Surabaya, menyimpan sejarah yang kaya sebagai bagian dari Kampung Wisata Pecinan Surabaya
SURABAYA, SJP - Kampung Kungfu yang terletak di Kapasan Dalam, Simokerto, Surabaya, menyimpan sejarah yang kaya sebagai bagian dari Kampung Wisata Pecinan Surabaya. Menurut Michael Wijaya, Wakil Ketua Kampung Wisata Pecinan Surabaya, kampung ini telah ada sejak abad ke-18, seiring dengan berdirinya kelenteng Boen Bio.
Michael menjelaskan, kampung ini didirikan oleh para perantau asal Cina yang datang ke Surabaya. Beberapa dari mereka menetap di sekitar Kembang Jepun dan akhirnya mendirikan rumah di Kapasan Dalam setelah mendapatkan izin untuk menempati tanah di dekat kelenteng Boen Bio. “Karena kelenteng sudah ada dan pemiliknya baik, perantau itu diberikan pinjam tanah untuk tinggal,” tuturnya.
Keahlian Kungfu yang Terkenal
Kampung Kungfu dikenal bukan hanya karena sejarahnya, tetapi juga karena keahlian kungfu para penduduknya. Michael menceritakan, para jagoan di kampung ini mampu melakukan gerakan spektakuler, seperti melompat tinggi hingga ke atap rumah saat bertarung. “Dulu, kungfu di sini mirip seperti yang kita lihat di televisi, dengan aksi lompat-lompat di genting,” ujarnya. Meskipun latihan kungfu masih ada, tingkat keahlian saat ini tidak sebanding dengan masa lalu.
Perjuangan Melawan Penjajah
Keahlian kungfu yang dimiliki penduduk Kampung Kungfu pernah digunakan untuk melawan penjajah Belanda. Michael menjelaskan bahwa warga di kampung ini menolak berbagai gangguan dari pemerintah Belanda, yang pada waktu itu tidak dapat menaklukkan mereka. Bahkan, pemerintah Belanda mengubah nama Kampung Kapasan menjadi Kampung Cina sebagai bagian dari strategi pecah belah.
Perubahan di Era Modern
Michael menambahkan bahwa pelatihan kungfu kini tidak seintensif dulu. Latihan yang memerlukan fokus tinggi dan waktu yang lama kini tergantikan dengan cara yang lebih santai. “Dulu, latihan bisa berlangsung berjam-jam, sedangkan sekarang anak-anak hanya bisa bertahan lima menit,” ungkapnya.
Dengan sejarah yang kaya dan keahlian kungfu yang unik, Kampung Kungfu tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Surabaya, menarik perhatian pengunjung dan melestarikan kisah masa lalu. (**)
Sumber : Berbagai sumber
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?