Kamis Jumat Legi Ramai Pedagang Bunga Makam di Malang
Bunga mawar merah dan putih serta bunga kenanga dibungkus daun pisang dijual Rp 2.500 hingga Rp 10.000 saja.
Malang, SJP — Masyarakat terbiasa untuk berziarah kubur dengan membawa bunga untuk ditaburkan di atas makam kerabat yang meninggal dunia khususnya di hari Kamis malam Jumat Legi (kalender Jawa).
Hal ini sudah menjadi tradisi mayoritas bangsa Indonesia sehingga membawa dampak ekonomi terhadap penjual bunga makam.
Para pedagang bunga makam tampak sejak siang sudah bersiap menjajakan dagangannya disekitar area pemakaman.
Salah satunya penjual bunga makam yang berada di Jalan Teluk Bayur Kecamatan Blimbing Kota Malang bernama Kartini (61) yang berjualan di dekat area pemakaman kawasan tersebut.
Kartini katakan ia sudah siapkan dagangan bunganya sejak pukul 15.00 WIB.
Menurutnya, berjualan bunga tabur di kawasan ini merupakan rutinitas yang dilakukannya setiap Kamis.
Kali ini ia berjualan bunga makam yang masih tergolong murah dengan 3 macam bunga dan irisan pandan yang ia sediakan sejak sore.
Masing-masing mawar merah dan putih, serta daun kenanga dengan harga yang bervariasi
Bunga mawar merah dan putih serta bunga kenanga dibungkus daun pisang dijual Rp 2.500 hingga Rp 10.000 saja.
"Macem-macem mas mulai harga 2.500, bisa menyesuaikan permintaan," tuturnya.
Banyak peziarah yang berdatangan pada hari-hari tersebut.
"Ini hari Kamis legi, biasanya katah sing ziaroh ten mriki (biasanya banyak yang berziarah di pemakaman sini)," kata Kartini, Kamis (8/1/2024).
Kartini mengaku, jika hari biasa harga bunga tergolong murah, berbeda dengan hari-hati besar.
Kisaran harganya bisa 3 kali lipat dengan dibanding hari biasa.
Meski begitu ia berjualan tak melulu tentang laba, ia katakan sejak tahun 2000 sudah berjualan, dengan prinsip mengalir saja atau 'lumintu' dalam bahasa jawa.
"Alhamdulillah, hari ini sudah terjual cukup banyak," ucapnya sambil tersenyum. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?