Berburu Jamur Barat, Tumbuh Liar di Hutan Jombang Saat Musim Penghujan
Kegiatan berburu Jamur Barat menjadi tradisi tersendiri masyarakat kawasan hutan di Jombang. Selain untuk mengisi waktu luang, masyarakat juga bisa mendapatkan panganan lauk yang disediakan oleh alam.
Jombang, SJP - Kegiatan berburu Jamur Barat menjadi tradisi tersendiri masyarakat kawasan hutan di Jombang.
Selain untuk mengisi waktu luang, masyarakat juga bisa mendapatkan panganan lauk yang disediakan oleh alam.
Sebagaimana dilakukan oleh Tomi (27) warga di Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang.
Di sela - sela kegiatan merumput atau mencari rumput untuk pakan ternak, Tomi menyempatkan diri mencari Jamur Barat.
Menurut Tomi, kawasan hutan menyediakan sarana tumbuh Jamur Barat apalagi pada musim hujan di bulan Januari atau Februari.
Namun jika tidak hafal lokasi kawasan hutan, bisa jadi akan sulit mendapatkan hasil perburuhan Jamur Barat tersebut.
"Tidak semua di bawah pohon ada. Biasanya tumbuh di tempat-tempat yang kurang sinar matahari. Tidak ada jaminan juga," kata Tomi kepada wartawan, Kamis (8/2/2024).
Pada saat perburuhan, menurut Tomi jika menemukan spot tempat tumbuh Jamur Barat bisa dimungkinkan mendapat hasil buruan yang tidak sedikit.
"Pernah juga sampai mendapatkan hingga 15 kilogram, gak mesti juga sih, kadang cuman dapat sedikit. Ya cukup lah untuk lauk makan," ungkap Tomi.
Usai mendapat Jamur Barat, Ia biasanya langsung diolah untuk menjadi masakan. Rasanya terbilang gurih, hampir sama dengan jamur hasil budidaya, cuma lebih alot tekaturnya jika sudah masak.
"Tekstur jamur Barat ini juga sedikit lebih alot jika dibandingkan dengan jamur budidaya. Namun, inilah yang menjadikan kenikmatan saat memakannya," terangnya.
Teguh (40), warga Jipurapah mengamini tradisi berburu Jamur Barat di kawasan hutan tidak jauh dari lokasi rumahnya.
Warga juga ada yang dapat Jamur Barat lalu dijual ke warga sekitar atau pasar.
"Ternyata, Jamur Barat ini juga laris manis di pasaran setempat, biasa dibanderol seharga Rp 45 ribu hingga Rp 75 ribu per kilogramnya," ungkap Teguh.
Untuk warga di desanya jarang yang menjual Jamur Barat hasil perburuan.
Warga biasa mengolahnya sendiri untuk lauk pelengkap nasi, karena selain rasanya gurih, warga percaya banyak kandungan nutrisi dan gizi pada Jamur Barat.
"Mencarinya susah karena hanya ada di musim hujan antara Januari-Februari saja. Selain itu jamur ini gurih meski tanpa garam, bagus untuk dikonsumsi," tandasnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?