Kadinkes Kabupaten Malang Sebut Pria Lebih Rentan Terkena Serangan Jantung

Drg Wijanto Wijoyo sebut adapun jumlah data masyarakat Kabupaten Malang yang terkena penyakit jantung berada di kisaran 6000 orang

01 Feb 2024 - 07:45
Kadinkes Kabupaten Malang Sebut Pria Lebih Rentan Terkena Serangan Jantung
Ilustrasi (Created by Hafid/SJP)

Kabupaten Malang, SJP —  Berdasarkan hasil prevalensi jumlah kematian dan pasien yang berada di Kabupaten Malang, kaum pria lebih rentan terhadap penyakit jantung.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang Drg Wijanto Wijoyo sampaikan bahwa khusus di usia tertentu penyakit jantung sering terjadi pada pria.

"Anak muda juga bisa terjangkit (Penyakit Jantung). Di Kabupaten Malang ini memang prevalensi penyakit jantung itu, yang laki-laki lebih banyak dari pada wanita, khusus untuk usia-usia tertentu," ucap Wijanto kepada awak media usai hadiri Pekan Kesadaran Penyakit Jantung bersama Bupati Malang di SDN 1 Ngijo Karangploso Kabupaten Malang, Kamis 1/2/2024.

Namun untuk Penyakit Jantung Bawaaan (PJB), Wijanto katakan bahwa berbeda dengan kasus yang penyakit jantung akibat usia atau sebab malnutrisi atau kecenderungan menjadi perokok berat.

Sebab perokok mayoritas dilakukan kaum pria dibanding wanita.

"Sakit jantung bawaan dalam artian jantungnya cacat dan sakit sejak usia anak-anak. Tapi kalau sakit yang diderita orang dewasa ya, disebabkan karena banyak hal, karena kolesterol, kemudian pola makan yang kurang bagus, kemudian merokok dan lain-lain," terangnya.

Adapun jumlah data masyarakat Kabupaten Malang yang terkena penyakit jantung berada di kisaran 6000 orang.

"Kisarannya 6000, kisaran usia ya 40 keatas, 60 sampai 80, seringnya ya terjadi penyumbatan (pembuluh darah)," tukasnya.

Kepada awak media, ia juga jelaskan penanganan seperti adanya aplikasi Smart Health yang berada di Dinkes Kabupaten Malang.

Diketahui Smart Health adalah sebuah aplikasi catatan medis pemilik elektronik yang tersimpan di Smart Card. 

Seluruh atribut data dapat diimplementasi dengan berbagai macam mekanisme sesuai kebijakan dinas terkait.

"Ada aplikasi yang dapat mendeteksi secara dini, itu sakit jantung apa ndak, aplikasi ini sudah digunakan di seluruh dunia, yang bekerjasama dengan Universitas Brawijaya (UB) dan Australia, itu yang kita pakai untuk mendeteksi jantung," kata Wijanto jelaskan.

Kisaran yang ia katakan tentang jumlah yang terkena sakit jantung lebih mengarah kepada perbandingan antara pria dan wanita lebih rentan mana terkena serangan jantung atau sakit jantung.

"Untuk data lengkapnya nanti bisa menghubungi staf bagian penyakit Kardiovaskuler di Dinkes ya," pungkasnya.(*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow