Warga Banyuwangi Saling Cambuk Dalam Tradisi Tiban, Ini Tujuannya

Meski terkesan menyakitkan, tradisi saling cambuk ini dipercaya bisa mendatangkan hujan oleh masyarakat setempat.

02 Oct 2023 - 10:15
Warga Banyuwangi Saling Cambuk Dalam Tradisi Tiban, Ini Tujuannya
Warga Desa Tamanangung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi saling cambuk dalam tradisi tiban.

Kabupaten Banyuwangi, SJP - Tiban adalah ritual kebudayaan yang menjadi bagian masyarakat Jawa Timur. Ritual ini diadakan untuk meminta hujan.

Masyarakat yang melestarikan tradisi ini berada di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring. Acara ini digelar selama 10 hari di lapangan desa setempat. 

Tradisi tiban dilakukan dengan cara yang terbilang ekstrem. Dua pria bertelanjang dada lalu dipersenjatai cambuk bambu. 

Di atas panggung mereka akan saling cambuk dengan turut diiringi musik khusus. Aksi dilakukan secara berulang dengan pemain yang berbeda. 

Kepala Desa Tamanagung, Suharto mengatakan tradisi ini rutin dilakukan setiap kemarau panjang. Berharap dengan tradisi ini hujan bisa segera diturunkan. 

Tidak tertulis detail kapan tradisi ini ada di desanya, namun tugasnya hanya menjaga agar warisan budaya ini terus lestari. 

"Tradisi tiban ini sekaligus untuk nguri-uri budaya peninggalan nenek moyang kita, biar tidak tenggelam. Kegiatan ini digelar mulai hari ini hingga 15 Oktober 2023," kata Suharto, Senin (2/10/2023).

Meski memiliki resiko tinggi karena menyebabkan luka di tubuh, masyarakat Desa Tamanagung antusias mengikuti tradisi Tiban. Saling cambuk hingga berdarah-darah itu dianggap sudah lumrah bagi masyarakat.

"Biasanya kalau masih pemula pasti merasakan sakit, tapi kalau yang sudah sering mengikuti tradisi tiban itu biasa, habis kena ya sudah," kata Dedi Setiawan, salah satu pemain.

Dalam tradisi ini juga ada aturan menang kalah. Pemenang dinilai dari total cambukan. Pemain akan dinyatakan menang jika tiga cambukan berhasil mengenai tubuh lawan. 

"Ada aturan cambukan yang diarahkan tidak boleh mengenai kepala maupun alat vital karena berbahaya," jelasnya. 

Acara tersebut berhasil menyedot banyak wisatawan. Selain wisatawan lokal beberapa juga dari luar kota seperti Tulungagung, Blitar, dan Ponorogo.

"Kita berharap, tradisi tiban di Kabupaten Banyuwangi tetap lestari. Dan setelah ritual tiban ini digelar, hujan bisa segera turun dan lahan pertanian warga menjadi subur kembali," tegasnya. (*)

Editor : Queen Ve

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow