Jenazah PMI Jember Korban Tabrak Lari di Malaysia Tiba Di Rumah Duka
PMI yang sudah bekerja 20 bulan tersebut, sempat akan disuntik mati oleh pihak rumah sakit, dikarenakan harapan hidupnya tinggal 40 persen setelah mengalami kecelakaan tabrak lari
Kabupaten Jember, SJP - Jenazah korban tabrak lari di negeri Jiran Malaysia bernama Lilis Indrawati (35) warga Dusun Sentong Desa Karanganyar Ambulu Jember tiba di rumah duka pada Jumat (1/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Keluarga dan juga tetangga sudah sejak sore menunggu kepulangan jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) itu.
Ia menjadi korban tabrak lari di Kuala Lumpur pada 11 Desember 2023 .
Kepulangan Lilis disambut haru warga yang tinggal di kaki gunung Manggar tersebut.
PMI yang sudah bekerja 20 bulan tersebut, sempat akan disuntik mati oleh pihak rumah sakit, dikarenakan harapan hidupnya tinggal 40 persen setelah mengalami kecelakaan tabrak lari.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada mas Iya Kuya, pak Erick Tohir (Menteri BUMN), DPP PAN, DPD PAN Jember, SBMI, serta sejumlah pihak yang telah membantu kepulangan putri kami, tanpa adanya bantuan ini, kami tidak tahu, bagaimana nasib putri kami," kata Sumarno orang tua Lilis Indrawati sambil menangis.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Mustofa ketua RT setempat.
Menurut Mustofa, Lilis berangkat kerja ke Malaysia meninggalkan 2 anak, dimana anak sulungnya masih duduk di bangku SMP dan yang terkecil baru berusia 5 tahun.
Lilis sendiri berangkat melalui calo, dan masuk ke Malaysia secara ilegal.
"Kami sangat senang, karena tetangga yang juga warga kami akhirnya bisa dipulangkan, sebab saat baru mengalami kecelakaan, korban sudah tidak mungkin dipulangkan, selain proses administrasi yang ruwet, karena berangkatnya secara ilegal, juga terkendala biaya, apalagi suaminya hanya buruh tani," jelas Mustofa.
Sementara Agus Khoironi Sekretaris DPD PAN Jember yang mewakili DPP PAN dan juga tim dari Uya Kuya menyampaikan, bahwa proses memulangkan korban cukup lama sejak mengalami kecelakaan.
Hal ini dikarenakan adanya denda dari pemerintah Malaysia dan juga kondisi yang sangat memprihatinkan pada korban.
"Keterlambatan pemulangan saudara Lilis ini, dikarenakan banyaknya urusan administrasi. Sehingga mas Uya Kuya bersama timnya harus bolak balik Indonesia Malaysia, untuk mengurus administrasi dan juga biaya pengobatan korban." ujar Agus Khoironi yang juga anggota Komisi C DPRD Jember yang ikut mengantar korban pulang ke rumahnya.
Agus juga mengingatkan kepada warga Jember, agar apa yang dialami oleh Lilis Indrawati ini, bisa diambil hikmah dan menjadi pembelajaran bagi warga yang ingin bekerja keluar negeri, agar melalui jalur resmi dan tidak ilegal.
"Kami imbau kepada semua warga, khususnya warga Jember, agar saat mau bekerja di luar negeri, usahakan melalui jalur resmi. Selain aman dan demi keselamatan, jika ada hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah bisa turun tangan untuk memberikan bantuan, baik bantuan hukum maupun bantuan hak-haknya," pungkas Agus Khoironi.
Dikutip dari kanal Youtube Uya Kuya TV, peristiwa yang dialami oleh Lilis Indrawati ini, cukup memprihatinkan karena dirinya menjadi korban tabrak lari saat usai membuang sampah di seberang jalan rumah majikannya.
Saat hendak kembali, dirinya tertabrak sepeda motor dan jatuh terpental, tidak hanya itu, saat jatuh, dari arah samping, secara bersamaan ada sepeda motor yang lewat, sehingga korban kembali tertabrak sampai tidak sadar diri, dan dilarikan ke rumah sakit setempat karena mengalami luka yang cukup serius.
Ironisnya, menurut keterangan warga Malaysia yang ditanya oleh Uya Kuya, korban tidak diperbolehkan melakukan tuntutan kepada pengendara motor, hal ini dikarenakan korban dianggap penduduk yang tidak resmi. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?