Jelang Pilkada Jember, Gus Fawait Terima Serangan Berita Bohong

22 Oct 2024 - 11:45
Jelang Pilkada Jember, Gus Fawait Terima Serangan Berita Bohong
Teks Foto:Gogot Cahyo Baskoro Ketua TiM Pemenangan Muhamad Fawait Paslon 02 Jember.(Ulum/SJP)

JEMBER, SJP - Meski telah mendapat dukungan kuat dari masyarakat, perjuangan Muhammad Fawait sebagai seorang santri untuk menjadi bupati Jember tidak berjalan mulus.

Hal itu terlihat dari serangkaian serangan yang dilancarkan oleh lawan politiknya kepada pria yang akrab dipanggil Gus Fawait itu belakangan ini.

Ironisnya, serangan tersebut tidak menyasar pada program atau visi dan misinya, melainkan lebih kepada personal dan black campaign yang sengaja dimainkan untuk menjatuhkan elakbilitas Gu Fawait.

Menanggapi hal itu, Ketua Tim Pemenangan Gus Fawait-Djoko, Gogot Cahyo Baskoro menyebut, ada upaya sistematis untuk menjatuhkan Gus Fawait.

Gogot menjelaskan, berbagai isu telah dipelintir untuk memunculkan citra negatif terhadap calon bupati yang notabene seorang santri asal Desa Wringin Agung, Kecamatan Jombang tersebut.

“Isu-isu itu memang direkayasa secara masif, terstruktur, dan sistematis,” kata Gogot dalam acara refleksi Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar di Desa Sidomulyo, Selasa (22/10/2024).

Diungkapkan Gogot, salah satu isu yang dipolitisasi yaitu perihal insentif guru ngaji di Kabupaten Jember. Ada yang memelintir isu bahwa insentif guru ngaji tertunda karena desakan dari tim kampanye Gus Fawait.

Gogot menegaskan, isu tersebut tidak benar. Tuduhan itu hanya bagian dari strategi lawan politik untuk menggagalkan cita-cita Gus Fawait.

“Ini adalah upaya untuk menghalangi seorang santri menjadi bupati. Tapi kami tidak akan tinggal diam. Kami akan melawan dengan cara yang baik dan santun,” tandasnya.

Gogot menuturkan, tim kampanye Gus Fawait-Djoko akan fokus mengajak masyarakat Jember untuk mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2 itu.

Mereka tetap optimistis, dukungan masyarakat Jember akan semakin kuat meskipun serangan black campaign dari lawan politiknya semakin gencar.

Dalam kesempatan yang sama, Gus Fawait menyebut, serangan personal dari lawan politiknya tidak mengganggu konsentrasinya dalam proses kampanye.

Dengan sikap dewasa, Gus Fawait menunjukkan ketenangan menghadapi berbagai serangan yang ditujukan pada dirinya.

“Kalau kita diolok-olok, dihina, difitnah, kita senyumin saja, kita sholawatin saja,” ucapnya santai.

Sebagai seorang santri, Gus Fawait memiliki pandangan bahwa perjuangannya tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Jember.

Dirinya yakin, keberhasilannya akan membawa perubahan positif bagi Kabupaten Jember. Termasuk bagi kalangan pesantren yang selama ini termarginalkan.

"Kalangan santri pernah memiliki presiden, yaitu Gus Dur. Tapi Jember belum pernah punya bupati dari kalangan santri. Insyaallah tahun depan sudah ada," pungkas Gus Fawait penuh optimistis. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow