Indeks Kerawanan Pilkada Bondowoso Mulai Dipetakan
Selain netralitas dan pelanggaran di masa kampanye, faktor geografis juga menjadi kendala di beberapa kecamatan di Bondowoso yang harus diantisipasi sedini mungkin.
BONDOWOSO, SJP - Menjelang pelaksanaan Pilkada 2024, Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar Sinergitas Forkopimda bersama Forkopincam dan Tim Kewaspadaan Dini dalam menjaga keamanan Pilkada 2024, pada Rabu (30/10/2024), di Pendopo Raden Bagus Assra.
Plt Kepala Bakesbangpol Bondowoso, Mahfud Junaedi menerangkan, kegiatan ini digelar untuk mengantisipasi secara dini potensi kerawanan menjelang Pilkada dan menyatukan persepsi guna menciptakan pesta demokrasi yang damai, aman dan kondusif.
"Pesta demokrasi yang akan digelar pada 27 November mendatang, diharapkan bisa berjalan dengan lancar, aman dan menyejukkan, dengan sinergitas antara semua pihak, baik Forkopimda, Forkopincam dan elemen masyarakat," ucapnya.
Penjabat (Pj) Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro menyampaikan, suasana kampanye di Bondowoso yang sampai saat ini masih kondusif. Hal itu berkat kerja sama semua pihak.
Kerawanan yang menjadi atensi saat ini tengah dipetakan oleh semua satuan, baik TNI maupun Polri. Sementara, secara garis besar kerawanan geografis menjadi atensi khusus semua pihak, karena ada wilayah yang saat ini sulit dijangkau.
“Kontruksi geografisnya memang sulit, seperti di Kecamatan Cermee, Maesan dan Botolinggo. Kondisi saat kemarau saja sulit, apalagi nanti setelah musim hujan. Kita nanti petakan dan sampaikan kepada KPU agar wilayah terpencil ini menjadi atensi dalam pendistribusian logistik,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Ahmad Yani menekankan kepada anggotanya untuk tetap menjaga netralitas dan membantu penyelenggara KPU dalam mendistribusikan logistik Pilkada 2024.
“Kami instruksikan kepada semua anggota agar memperhatikan faktor alam dan geografis di Kabupaten Bondowoso. Kita sudah petakan mana saja wilayah yang rentan terjadi bencana saat musim hujan, agar penyaluran logistik bisa berjalan lancar,” tuturanya.
Sementara, Komisioner Bawaslu Bondowoso, Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi, Ismaili, mengungkapkan, ada 2 tahapan yang krusial dalam Pilkada Bondowoso, yakni, masa kampanye dan putungsura (pemungutan dan penghitungan suara).
“Dua tahapan ini sangat melelahkan dan sangat rawan terjadi penyimpangan dan pelanggaran Pilkada. Dua masa ini sangat menguras tenaga,” kata Ismaili di pendopo bupati Raden Bagus Assra Bondowoso. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?