Harga Cabai Anjlok, Petani di Kediri Tak Mau Pakai Jasa Buruh Panen
Karena situasi tidak menguntungkan, Suwarsi yang biasanya mempekerjakan orang lain atau buruh untuk memanen cabai rawit di lahan miliknya, kali ini lebih memilih untuk panen sendiri.
Kabupaten Kediri, SJP - Masuk musim panen, harga cabai rawit anjlok hingga di bawah biaya pokok produksi. Agar tidak merugi, petani terpaksa panen sendiri, tanpa bisa berbagi dengan buruh panen.
Seperti dirasakan Suwarsi, salah seorang petani asal Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri yang mengatakan saat ini harga cabai rawit hanya Rp13.000 per kilogram.
"Sekarang harganya Rp13.000 per kilogram, turun drastis," kata Suwarsi, Senin (29/42024).
Menurut Suwarsi, murahnya harga cabai rawit ditengarai karena saat ini mulai masuk musim panen, sehingga stoknya terbilang melimpah. Kondisi ini memaksa petani memutar otak agar tidak semakin merugi.
Karena situasi tidak menguntungkan, Suwarsi yang biasanya mempekerjakan orang lain atau buruh untuk memanen cabai rawit di lahan miliknya, kali ini lebih memilih untuk panen sendiri.
Untuk membiayai tenaga buruh panen, pria paruh baya itu setidaknya harus mengeluarkan uang antara Rp 50.000 sampai Rp 60.000 per orang, dengan durasi kerja selama kurang lebih 6 jam.
"Iya, ini panen sendiri, karena tidak menguntungkan," imbuh Suwarsi sekaligus mengungkapkan jika harga cabai rawit menurun drastis tepat setelah Idulfitri. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?