Gunung Semeru Kembali Erupsi, Terjadi Guguran Lava Pijar Belasan Kali

Sejauh ini belum ada laporan dampak erupsi dari masyarakat. Saat ini, status Gunung Semeru masih di level III Siaga. Artinya, gunung bisa meletus kapan saja dan masih cukup berbahaya.

10 Jun 2024 - 17:15
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Terjadi Guguran Lava Pijar Belasan Kali
Guguran lava pijar terekam CCTV di Desa Oro-oro Ombo, Senin Dinihari. (tangkapanlayarCCTV/SJP)

Kabupaten Lumajang, SJP - Gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali erupsi pada Senin (10/6) dini hari tadi. Dari puncak Kawah Jonggring Saloko, Semeru melontarkan belasan kali gugurnya lava pijar.

Erupsi itu, sempat masuk rekaman CCTV warga di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Berdasarkan laporan pengamatan PVMBG, di Pos Pantau Gunung Sawur, secara periodik selama 6 jam terakhir sejak pukul 00:00 - 06:00 WIB, teramati telah terjadi 13 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1000-2500 meter, mengarah ke tenggara atau Besuk Kobokan.

Selain itu, letusan asap juga terjadi sebanyak 26 kali dengan tinggi kolom abu mencapai 200-600 meter yang condong mengarah ke selatan dan barat daya.

Secara kegempaan, PVMBG juga mencatat terjadi beberapa kali gempa letusan, guguran, hembusan, tremor harmonik, vulkanik dalam hingga getaran tektonik jauh.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono menyebut, sejauh ini belum ada laporan dampak erupsi dari masyarakat. Saat ini, status Gunung Semeru masih di level III Siaga.

Artinya, gunung bisa meletus kapan saja dan masih cukup berbahaya.

“Kami mendapat laporan Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar sebanyak 13 kali kepulan asap sampai 26 kali,” kata Yudhi, Senin siang.

Meski demikian, ia menyebut tidak ada laporan dampak atas intensifnya aktivitas vulkanik tersebut. Kendati belum ada dampak, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru diminta untuk tetap waspada lontaran lava pijar.

“Terutama saat malam hari. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mematuhi rekomendasi pihak PVMBG mengenai batas jarak aman dalam melakukan aktivitas, baik dari puncak maupun aliran sungai lahar yang berpotensi terjadinya banjir lahar dingin maupun hujan abu vulkanik,” jelasnya.

Sementara itu, PVMBG memberikan perimeter aman. Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow