Gara-Gara Kena Hama Trip, Petani Mangga Alpukat Mengelus Dada Belum Bisa Panen Raya
Pada tahun ini, para petani mangga alpukat atau yang biasa disebut mangga klonal 21 ini mengalami penurunan dibanding pada tahun 2023 lalu.
Kabupaten Pasuruan, SJP — Untuk menjaga stabilitas pasokan barang, produsen mangga klonal 21 yang merupakan hortikultura andalan Kabupaten Pasuruan benar-benar melakukan proteksi terhadap hasil panen perdananya.
Seperti yang dilakukan H. Munir diantara petani mangga klonal 21 yang telah memberlakukan proteksi terhadap hasil panennya dari segi pembatasan pemesanan produk.
Pasalnya pada tahun ini, para petani mangga alpukat atau yang biasa disebut mangga klonal 21 ini mengalami penurunan dibanding pada tahun 2023 lalu.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu petani mangga klonal 21, H. Munir yang ditemui pada Jumat (20/9/2024) bahwa untuk tahun 2023 para petani bisa panen mangga hingga 3 ton.
"Pada tahun 2023, kami dari Gapoktan petani mangga bisa panen raya hingga 2 sampai 3 ton perharinya. Namun, untuk tahun ini panen rayanya mundur, biasanya bulan Juli hingga September sudah panen raya," ujarnya.
Masih menurut H.Munir penyebab para petani belum bisa panen raya dikarenakan terserang hama trip yang bisa membunuh bunga mangga saat ingin berbuah.
"Tahun ini, bulan 7 hingga 9 para petani mangga belum bisa menikmati panen raya, namun panennya tidak banyak karena terserang hama trip yang menyerang langsung bunga mangga saat mau berbuah," katanya.
Sementara untuk harga perkilonya mangga alpukat untuk saat ini, H. Munir menambahkan harga perkilonya bervariasi melihat kualitas mangganya.
"Untuk yang super mangga alpukat berkisar 35 hingga 38 ribu perkilonya, untuk KW1 perkilonya 20 ribu, dan untuk KW 2 perkilonya 15 ribu rupiah," imbuhnya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?