Enam Keluarga Terdampak Longsor di Tanjungrejo Disarankan Pindah Sementara

Lurah Tanjungrejo Kecamatan Sukun, Abdul Azis imbau keenam warga yang rumahnya terdampak pindah sementara di rumah tetangga terdekat atau kerabat

09 Mar 2024 - 09:15
Enam Keluarga Terdampak Longsor di Tanjungrejo Disarankan Pindah Sementara
Kondisi plengsengan yang ambrol. (SJP).

Kota Malang, SJP - Sebanyak enam rumah di wilayah RT 2 RW 13 Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang disarankan untuk pindah sementara waktu, menyusul terjadinya bencana tanah longsor yang terjadi kawasan tersebut pada Selasa (5/3/2024) lalu. 

Lurah Tanjungrejo Kecamatan Sukun, Abdul Azis mengatakan, ada sebanyak 8 rumah yang terdampak longsor tersebut, akan tetapi dari 8 itu sebanyak 6 rumah yang dinilai masih memiliki kerawanan terdampak adanya longsor susulan.

"Kami khawatir dari 6 keluarga manakala ada hujan deras dan proses pembangunan yang sedang berlangsung, sangat rentan longsor susulan," ucapnya, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (9/3/2024).

Menurut Azis, imbauan untuk pindah sementara tersebut dilakukan secara langsung kepada keenam warga yang rumahnya terdampak, setidaknya pindah sementara waktu di rumah tetangga terdekat atau kerabat. 

"Mereka (enam warga) akan diimbau secara langsung. Mudah-mudahan mau bergeser ke rumah tetangga terdekat," jelasnya.

Azis menjelaskan, meskipun terdampak longsor, keenam rumah tersebut tidak mengalami kerusakan, namun kesepakatan bersama karena demi keamanan maka keenam warga itu disarankan untuk berpindah sementara waktu. 

"Total itu ada 15 rumah yang berada di plengsengan itu, tapi yang terdampak itu ada 8, dan yang berbahaya itu 6, jika melihat kondisinya, kami setuju keenam itu pindah sementara, sembari menunggu proses pembangunan," tegasnya.

Sebagai informasi, proses pembangunan plengsengan tersebut masih belum dapat dipastikan, karena untuk pelaksanaannya, berada pada kewenangan dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur. 

Akibat longsornya plengsengan sepanjang 47 meter dan tinggi 8 meter tersebut membuat sejumlah fasilitas umum (fasum) mengalami kerusakan. 

Seperti, pos kamling berukuran 2 meter x 1 meter. Lalu drainase sepanjang 50 metet dan lebar 2 meter yang saat ini terus dilakukan pembersihan.

Termasuk dengan normalisasi aliran sungai yang merupakan sudetan dari aliran Sungai Metro itu. Nampak dua unit alat berat berupa backhoe yang digunakan. Normalisasi sendiri ditarget rampung dalam 3 hari.(*)

 Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow