Dinkes Kabupaten Madiun Klaim, Penurunan Angka Stunting Sudah Mendekati Target

Dari target 9,5 persen di tahun 2024, hingga pertengahan September ini, angka stunting di Kabupaten Madiun, sudah di angka 9,84 persen. Sedangkan di tingkat nasional, ditargetkan angka stunting rata rata 14 persen, pada tahun 2024.

18 Sep 2023 - 10:15
Dinkes Kabupaten Madiun Klaim, Penurunan Angka Stunting Sudah Mendekati Target
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo
Dinkes Kabupaten Madiun Klaim, Penurunan Angka Stunting Sudah Mendekati Target
Dinkes Kabupaten Madiun Klaim, Penurunan Angka Stunting Sudah Mendekati Target

Kabupaten Madiun, SJP - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun mengklaim, target prevalensi angka stunting sudah hampir tercapai. Dari target 9,5 persen di tahun 2024, hingga pertengahan September ini, angka stunting di Kabupaten Madiun, sudah di angka 9,84 persen. Sedangkan di tingkat nasional, ditargetkan angka stunting rata rata 14 persen, pada tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo, dikonfirmasi mengatakan, keberhasilan ini karena Pemkab Madiun berusaha terus melakukan pantauan terhadap kondisi balita, dan berbagai faktor lain yang berpotensi pada peningkatan jumlah kasus stunting di Kabupaten Madiun.

"Kita pantau terus kondisinya, dan kita juga lakukan antisipasi, agar tidak muncul kasus ini (stunting)," katanya, Senin (18/9/2023).

Dijelaskan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggiatkan bulan timbang secara serentak di Kabupaten Madiun. Setidaknya pada tahun 2023 ini, sudah dua kali dilakukan bulan timbang.

"Jadi itu (bulan timbang) kita lakukan secara serentak. Untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan balita. Dari situ kita tahu kondisi riil di lapangan. Bila diketahui ada yang kurang pertumbuhannya, dari berat badan atau tinggi badan, langsung kita data dan kita ikutkan pada program PMT (pemberian makanan tambahan)," jelasnya.

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Madiun, pada bulan timbang Agustus 2023 lalu, dari target 36.552 balita yang ditimbang, yang hadir 35.056 balita, atau 95,31 persen dari target. D

ari jumlah 35.056 tersebut, ada 3.449 balita atau 9,84 persen yang ada indikasi stunting. Sedangkan pada pelaksanaan bulan timbang pada Februari 2023 lalu, masih ada 13,89 persen atau 4.891 balita yang terindikasi stunting.

"Jadi agar target 9,5 persen di tahun 2024 itu dapat tercapai, beberapa upaya kita lakukan. Diantaranya pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita yang berat badannya kurang. Mulai dari 14 hari sampai 90 hari. prioritasnya untuk tahun ini, PMT untuk 229 ibu hamil, 549 balita, dan 121 bayi dengan usia dibawah dua tahun, selama 90 hari," terangnya.

Adapun untuk pengawasan program PMT ini, Dinkes Kabupaten Madiun mengoptimalkan peran dari puskesmas dan kader posyandu di setiap desa.

Ditambahkan, beberapa faktor penyebab munculnya stunting juga menjadi perhatian Dinkes Kabupaten Madiun. Mulai dari calon ibu atau ibu hamil, dan remaja pra nikah yang selalu dipantau.

"Kita juga pantau mulai calon ibu atau ibu hamil dan remaja pra nikah. Program kita PMT untuk ibu hamil, dan pemberian tablet tambah darah bagi remaja pra nikah. Selain itu pemberian nutrisi bagi ibu hamil yang kondisinya lemah," tambahnya.(*)

Editor : Noordin

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow