Didominasi Emak-emak, Ratusan Warga Nganjuk Berebut Gunungan Hasil Bumi

Kirab gunungan ini, nantinya akan dikembangankan dengan objek wisata religi yang berada di Desa Baleturi, agar semakin menambah daya tarik pengunjung datang ke lokasi itu.

02 Aug 2024 - 19:45
Didominasi Emak-emak, Ratusan Warga Nganjuk Berebut Gunungan Hasil Bumi
Emak-emak siap berebut gunungan dalam acara kirab hubungan di Punden Mbah Sayekh (Foto : Kuswanto/SJP)

Kabupaten Nganjuk, SJP - Warga Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk berebut gunungan dalam rangkaian pesta hasil bumi yang dilaksanakan di Punden Mbah Sayekh di Desa Baleturi, Jumat (2/8).

Kepala Dusun (Mbah Wo) Tunggulrejo Desa Baleturi Rohmat, mengatakan, kirab budaya gunungan tersebut menjadi tradisi tahunan masyarakat dari zaman dahulu hingga sekarang.

"Apalagi, kirab budaya ini sebagai lambang mencintai leluhur dan terus diuri-uri masyarakat Desa Baleturi sebagai cikal bakal desa," katanya.

Menurut dia, kirab gunungan ini, nantinya akan dikembangankan dengan objek wisata religi yang berada di Desa Baleturi, agar semakin menambah daya tarik pengunjung datang ke lokasi itu.

"Kami optimistis dengan perpaduan kirab gunungan dengan objek wisata religi ini akan meningkatkan kunjungan para peziarah ke lokasi itu. Tentunya, hal itu akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian warga," kata pria yang biasa disapa Mbah Wo Tunggul itu.

Sementara itu, salah satu warga Desa Baleturi Wiwit saat ditemui di lokasi Punden mengatakan, kirab gunungan ini merupakan ciri khas masyarakat setempat untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan hasil bumi dan kenikmatan.

"Tradisi ini setiap tahun diadakan, kami disini hanya ngalap berkah dan selalu hadir di acara ini," katanya.

Senada disampaikan Fajri warga Desa Tanjungkalang Ngronggot menyatakan, kegiatan ini lebih banyak dari tahun kemarin, meskipun dirinya bukan warga Desa Baleturi, tapi suaminya asli kelahiran desa ini.

"Sangat senang dan ikut membaur di acara ini mas, meskipun rumah saya di Desa tanjungkalang Ngronggot, tapi suami saya asli kelahiran di Desa ini," jawab wanita paruh baya ini. (*)

Editor: Rizqi ArdianĀ 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow