Deklarasi Pemilu Damai, GMNI Jatim Kolaborasi Bareng KPU dan Bawaslu

Surabaya, SJP - Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Jawa Timur gelar deklarasi pemilu damai tahun 2024, yang diadakan sebagai wujud komitmen GMNI untuk turut serta menjaga keamanan dan kelancaran Pemilu 2024 di Surabaya Suite hotel, Ahad (17/12/2023).

Ketua DPD GMNI Jawa Timur, Hendra Prayogi, mengatakan bahwa deklarasi ini merupakan wujud komitmen GMNI untuk turut serta menjaga keamanan dan kelancaran Pemilu 2024.

"GMNI sebagai pilar generasi penerus memiliki peran penting wujudkan Pemilu yang berkualitas. Kami mengajak pemuda dan mahasiswa untuk aktif terlibat dalam proses demokrasi, menyuarakan aspirasi, dan menjadi agen perubahan positif," kata Hendra.

Deklarasi ini dihadiri oleh seluruh pimpinan dan anggota DPD GMNI Jawa Timur dari 22 DPC Kabupaten/Kota se Jawa Timur.

Dalam deklarasi tersebut, DPD GMNI Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Selain itu, DPD GMNI Jawa Timur juga berkomitmen untuk mengawal pelaksanaan kampanye Pemilu yang aman, tertib, damai, dan berintegritas, tanpa menyebarkan hoaks, politisasi SARA, atau menggunakan politik uang.

Hendra berharap deklarasi ini dapat menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kelancaran Pemilu 2024.

Peran Pemuda dalam Pemilu 2024

Ketua KPU Jawa Timur, Choirul Anam, menekankan pentingnya peran anak muda dalam Pemilu 2024.

Anak muda merupakan kelompok pemilih terbesar di Jawa Timur.Berdasarkan data KPU, jumlah pemilih tetap dari generasi milenial sebanyak 31 persen atau sekitar sembilan juta. Generasi x berusia antara 44 tahun hingga 59 tahun.

Sementara generasi Z berusia antara 17 tahun hingga 27 tahun sebanyak 20 persen atau sekitar enam juta pemilih, dan sisanya yakni pemilih berusia dari 60 tahun.

"Anak muda ini masih relatif labil dan perlu penguatan literasi pemilu agar dapat berperan aktif menentukan pemimpin bangsa," ujar Anam.

Anam mengatakan, KPU Jawa Timur telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi pemilu di kalangan anak muda, di antaranya melalui sosialisasi, pendidikan pemilih, dan kampanye pemilu.

Harapan KPU dan Bawaslu Jatim

Selain itu, Anam juga menyampaikan harapannya agar seluruh masyarakat Jatim dapat mendukung terselenggaranya Pemilu 2024 sukses.

Dukungan tersebut dapat berupa peran serta aktif dalam setiap tahapan pemilu, mulai dari pendaftaran pemilih hingga pemungutan suara.

"Mari kita bersama-sama menjaga kondusifitas Pemilu 2024 agar dapat berjalan dengan lancar dan damai," ajaknya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Timur (Jatim), A Warits, menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan masyarakat, terutama dalam perbedaan latar belakang, termasuk latar belakang politik.

"Urusan persatuan itu penting, apalagi dengan latar belakang yang berbeda, terutama urusan politik. Kita harus bersatu dan tidak boleh terpecah belah oleh perbedaan politik," kata Warits.

Warits juga mengajak masyarakat untuk waspada terhadap politik identitas. Menurutnya, politik identitas berpotensi memecah belah masyarakat dan menghambat demokrasi.

"Masyarakat harus cermat terhadap politik identitas. Jangan sampai kita terbawa arus politik identitas yang memecah belah," ujarnya.

Warits juga mengapresiasi dukungan KPU Jatim terhadap transformasi pengetahuan seputar pemilu. Menurutnya, transformasi pengetahuan ini penting untuk tingkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024.

"Kami mengapresiasi dukungan KPU Jatim terhadap transformasi pengetahuan seputar pemilu. Hal ini penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024," tuturnya.

"Kedudukan rakyat sebagai  subyek yang berdaulat, berkeadilan dan beradab, berkemanusiaan atas dasar norma Pancasila," imbuhnya.

Deklarasi ini juga menegaskan pentingnya peran pemuda dalam Pemilu 2024, serta harapan KPU dan Bawaslu Jatim agar seluruh masyarakat Jatim dapat mendukung terselenggaranya Pemilu 2024 sukses. (*)

editor: trisukma