BNPB Imbau Pemda Siaga Darurat Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hingga 16 November 2024, tercatat 1.756 kejadian bencana di Indonesia
Suarajatimpost.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hingga 16 November 2024, tercatat 1.756 kejadian bencana di Indonesia. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan bahwa bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem, mendominasi, dengan lebih dari 1.000 kejadian.
Mengingat potensi bencana hidrometeorologi basah yang diprediksi akan terjadi pada bulan November dan Desember, Suharyanto mengimbau semua pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Salah satu langkah yang disarankan adalah menggelar apel kesiapsiagaan untuk mempersiapkan personel dan peralatan.
"Kesiapan bertujuannya untuk mengetahui kekuatan daerah dalam menghadapi potensi terjedinya hidrometeorologi basah," ujarnya dalam Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Potensi Bencana Hidrometeorologi di Kantor Kemendagri, Jakarta, pada Senin (18/11/2024).
Suharyanto juga menambahkan bahwa BNPB telah melakukan pemetaan dan berharap pemerintah daerah di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi turut melaksanakan hal serupa. Pemetaan ini akan membantu dalam upaya mitigasi bencana. "Dengan meningkatnya kesiapsiagaan dari seluruh pihak, harapannya adalah meminimalisir dampak dari bencana itu sendiri," jelasnya.
Menurut Suharyanto, meskipun bencana tidak bisa sepenuhnya dicegah, yang terpenting adalah mengurangi dampaknya, baik dari segi kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa. Ia juga mengimbau pemerintah daerah untuk segera menetapkan status siaga darurat bencana di wilayah yang berpotensi terdampak, terutama menjelang akhir tahun.
"Masing-masing daerah segera kuasai betul titik-titik berdasarkan sejarah bencana yang lalu, jangan terlambat kalau daerahnya diprediksi berbahaya di akhir tahun akibatkan bencana hidrometeorologi basah, tetapkan status siaga darurat. Sehingga dari pusat turun ke bawah dan bersama pemerintah daerah melaksanakan langkah-langkah penangnan yang komprehensif," tuturnya.
Suharyanto juga meminta agar kabupaten dan kota segera mengeluarkan status siaga darurat. BNPB akan memberikan dukungan berupa logistik, seperti mobil dapur umum lapangan, perahu, genset, dan pompa air, sesuai kebutuhan daerah masing-masing.
Terakhir, Suharyanto berharap penetapan status siaga darurat akan mempercepat respons dari BPBD dalam menangani bencana. "Daerah melalui BPBD ketika terjadi bencana 3 X 24 jam harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sebelum nanti pemerintah pusat datang membantu," pungkasnya. (**)
sumber: jabarprov.go.id
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?