BNNK Tulungagung Eratkan Hubungan Anak Orangtua Melalui Intervensi Ketahanan Keluarga
Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, S.Psi., M.M. mengatakan bahwa keluarga merupakan benteng pertama dan utama dalam melindungi generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kota Tulungagung, SJP - Melanjutkan rangkaian program kegiatan Ketahanan Keluarga 2024, BNNK Tulungagung melalui Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan Intervensi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba.
Dengan melibatkan dua desa / kelurahan yang berkesempatan mendapatkan intervensi program sebagai Desa / Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar), yaitu Desa Kedungwaru Kecamatan Kedungwaru dan Kelurahan Jepun Kecamatan Tulungagung.
Lokasi kegiatannya turut menyesuaikan, yakni di Balai Desa Kedungwaru (8 dan 15 Mei 2024) dan Kantor Kelurahan Jepun (22 dan 29 Mei 2024).
Acara ini hadirkan 20 orang yang terdiri dari 10 keluarga, yang masing – masing menghadirkan 1 orang Ayah / Ibu dan 1 orang anak Kelas VII, dengan didampingi fasilitator yang berbeda dalam setiap sesi.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba, dengan cara mengintervensi keterampilan hidup keluarga anti narkoba, yang dilaksanakan sesuai dengan indikator ketahanan keluarga anti narkoba.
Tujuannya adalah mendorong seluruh anggota keluarga (orang tua dan anak) untuk meningkatkan kualitas keterampilan hidup anggota keluarga tentang keterampilan pola pengasuhan orang tua, keterampilan hidup anak terkait bahaya penyalahgunaan narkoba, serta penerapan pola hidup sehat dalam keluarga, sehingga mampu mendorong masyarakat untuk memiliki ketahanan keluarga anti narkoba guna mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).
Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan sesuai 3 Dimensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba, antara lain Sistem Keyakinan (Beliefs System), Proses Organisasi (Organizational Process) dan Proses Komunikasi (Communication / Problem Solving Process).
Dalam ketiga dimensi tersebut, terdapat 14 indikator yang memaparkan ketiga dimensi dengan dituangkan melalui bentuk kuesioner Indeks Ketahanan Keluarga (Dektara), yang harus diisi oleh seluruh peserta.
Melalui 2 orang narasumber, yaitu Dwi Rika Imayanti, S.Si. dan Moh Edi Subkhan, S.Pd.I., C.M.C., telah tersampaikan materi berdasarkan Modul Anak, Modul Orang Tua dan Modul Keluarga, dengan membagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari anak dan orang tua, yang di akhir sesi akan dipersatukan kembali sebagai keluarga. Melalui format Focus Group Discussion (FGD).
Terkait hal ini, Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, S.Psi., M.M. mengatakan bahwa keluarga merupakan benteng pertama dan utama dalam melindungi generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Sehingga, kegiatan Intervensi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba ini merupakan bekal untuk keluarga, melalui beragam pengetahuan, keterampilan dan komunikasi yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih narkoba.
Ia berharap melalui kegiatan ini, hubungan orang tua dan anak dapat semakin erat sehingga peran aktif keluarga dalam P4GN dapat diperkuat, yang akhirnya mampu menciptakan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba.
“Mari kita bersinergi, bahu – membahu untuk melindungi keluarga kita dari ancaman bahaya narkoba. Keluarga kuat, negara kuat,” tutupnya.(0)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?