Benarkah Tuduhan Rezim Otoriter Atas Erik Ten Hag di Manchester United?
Fans MU anggap pelatih Erik Ten Hag berlakukan rezim otoriter dalam hal metode latihan
Manchester, SJP – Fans Manchester United tengah ramai perbincangkan ‘rezim’ Erik Ten Hag yang mereka anggap sebagai penyebab utama cedera mayoritas pemain inti tim tersebut.
Gelandang Mason Mount baru saja cedera menyusul Lisandro Martinez, Jonny Evans, Tyrell Malacia, Casemiro, dan Christian Eriksen.
Sementara Luke Shaw akan kembali dari absen, Ten Hag juga masih ragukan apakah Andre Onana, Aaron Wan-Bissaka dan Rasmus Hojlund bisa hadapi Everton pada pertandingan Senin (27/11/2023) dini hari lawan Everton.
Pengamat bola dan fans Setan Merah tuduh pola latihan tim rezim ini terlalu berat.
Namun, pelatih asal Belanda itu bantah keras dengan berujar bahwa MU mainkan lebih banyak pertandingan di tahun 2022 dibandingkan tim lain di Eropa.
“Tahun lalu kami memainkan pertandingan terbanyak di seluruh Eropa,” kata Ten Hag kepada wartawan, seperti yang dilansir dari dailymail. “Tahun lalu juga merupakan tahun padat dengan diadakannya Piala Dunia di sela-sela musim bola.
“Tahun depan (2024) justru lebih banyak pertandingan dan kami telah mencapai batasan, bahkan melampaui batasan yang dapat ditangani oleh para pemain,” katanya. "Dalam 12 pertandingan pertama Liga Premier, standar fisiknya bahkan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Kita harus imbangi dengan latihan dan persiapan, atau siap-siap degradasi."
Manchester United, yang saat ini menempati posisi kedelapan dengan poin 21 akan berusaha melanjutkan performa bagus mereka di liga ketika menghadapi The Toffees.
MU telah menangkan empat dari lima pertandingan terakhir mereka di liga dan ertandingan Senin dini hari nanti adalah pertandingan pertama dari tiga pertandingan tandang.
MU akan hadapi Galatasaray dalam pertandingan Liga Champions hari Rabu (29/11/2023) dan Newcastle United dalam pertandingan Liga Premier hari Sabtu (02/12). (**)
sumber: dailymail
editor: trisukma
What's Your Reaction?