Belajar AI dengan SMAK Frateran: ISTTS Ajak Anak Muda Jadi Pencipta, Bukan Sekedar Pengguna

Siswa SMAK Frateran akan belajar mengenai AI melalui pemberian materi dari dosen ISTTS, games bertemakan AI, dan Tour Kampus untuk melihat beragam karya bertemakan AI oleh mahasiswa ISTTS.

11 Jun 2024 - 14:45
Belajar AI dengan SMAK Frateran: ISTTS Ajak Anak Muda Jadi Pencipta, Bukan Sekedar Pengguna
Siswa kelas XI SMAK Frateran saat belajar mengenai AI yang bisa menciptakan cerita (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Dalam beberapa tahun terakhir, tren dari kecerdasan buatan (AI) terus meningkat, yang mana penggunanya tidak hanya terbatas dalam lingkup industri saja, namun sudah menyentuh ranah hiburan bahkan pendidikan.

Dalam upaya mengenalkan AI lebih jauh kepada anak-anak muda, Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) mengundang siswa SMA Katolik Frateran Surabaya untuk belajar bersama mengenai Kecerdasan Buatan dan Internet of Things.

Wakil Rektor III ISTTS, Dr. Ir. FX. Ferdinandus, M.T. mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (10/6) itu diikuti setidaknya oleh 321 siswa kelas X dan XI dan 8 guru dari SMAK Frateran.

"Mereka disini ingin belajar tentang AI, dan kami mengenalkannya melalui pemberian materi dari dosen, games bertemakan AI, juga Tour Kampus," ujar Fernandius, Kamis (11/6).

Ia membeberkan bahwa para siswa juga berkesempatan untuk mengunjungi lab yang berisikan karya dari para mahasiswa ISTTS, diantaranya seperti Robot Trading AI dari jurusan Sistem Informasi Bisnis, maupun AI yang bisa membantu untuk membuat cerita dari jurusan DKV.

"Saya harap dari kegiatan ini, generasi muda nantinya tidak hanya menjadi user (pengguna) dari AI, melainkan juga sebagai kreator (pencipta) AI dengan kreasi mereka sendiri," tandasnya.

Sementara itu, adapun guru pendamping SMAK Frateran yakni Oktan Setiawan yang mengatakan bahwa para siswa sangat antusias dalan mengikuti kegiatan ini.

"Tentu ini menarik bagi para siswa, mereka belajar melalui games dan praktek langsung, sedangkan kalau direct learning seperti di sekolah pada umumnya mereka pasti sudah bosan," ujarnya.

Ia menuturkan bahwa kegiatan serupa mengenai pembelajaran AI juga telah dilakukan oleh para karyawan SMAK Frateran, dan selanjutnya akan dilakukan juga oleh para guru.

"Jadi sebelum kita bisa memberikan pelajaran tentang AI, kita harus mengubah mindset terlebih dahulu, bahwa penggunaan AI dalam pembelajaran bukanlah hal tabu atau curang," ucap Oktan.

"Jadi saya harap dari kegiatan ini, nantinya para siswa, guru dan juga karyawan memiliki 1 sinergi yang sama dan berkesinambungan dalam memandang AI sebagai mitra dalam dunia pendidikan," pungkasnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow