Begini Cara Bakesbangpol Kota Batu Cegah Radikalisme
Pemangku pendidikan, yang termasuk lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi, berkomitmen untuk menciptakan lingkungan aman dan memberikan pendidikan tentang nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan penghargaan terhadap perbedaan.
Kota Batu, SJP - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Batu telah menyelenggarakan kegiatan penyuluhan tentang upaya pencegahan radikalisme dan terorisme kepada para pemangku pendidikan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Hotel Gendhis Kota Batu.
Kepala Bakesbangpol Kota Batu, Ahmad Dahlan, mengatakan, tindakan ini diperlukan karena ideologi radikal dapat menyebabkan pembagian, tindakan kekerasan, dan ancaman terorisme yang dapat mengenai berbagai wilayah, termasuk di Kota Batu.
"Sosialisasi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya pemikiran radikal. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat membangun solidaritas dan kesadaran bersama dalam menghargai keragaman di Indonesia," kata dia, Jumat (27/10/2023).
Dia menjelaskan materi yang diberikan oleh pembicara berkaitan dengan pemahaman mendalam tentang indikator radikalisme dan metode pencegahan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Maka, peserta menerima pembelajaran dan kesempatan untuk berbicara terbuka, sehingga mereka lebih waspada terhadap potensi ancaman radikalisme dan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai," ujarnya.
Dia memaparkan pencegahan radikalisme bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan merupakan tugas bersama seluruh warga.
"Kerja sama dari semua pihak diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar," bebernya.
Terpisah salah seorang pemateri, Hesti Armiwulan, mengatakan, peran semua pihak dalam mencegah tindakan terorisme di masyarakat sangat penting.
Dirinya menceritakan informasi terkini tentang strategi pencegahan terorisme yang bisa diterapkan oleh komunitas di Batu.
"Untuk menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme, pemangku pendidikan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat memiliki peran kunci dalam membimbing dan membentuk pandangan positif masyarakat," kata dia.
Menurutnya, pemangku pendidikan, yang termasuk lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi, berkomitmen untuk menciptakan lingkungan aman dan memberikan pendidikan tentang nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan penghargaan terhadap perbedaan.
Mereka juga bekerja sama dengan keluarga untuk mendeteksi perubahan perilaku mencurigakan pada siswa.
"Tokoh agama memegang tanggung jawab besar dalam menyampaikan ajaran agama dengan fokus pada perdamaian dan toleransi. Mereka dapat menjadi contoh peran yang kuat bagi umatnya, mempromosikan dialog antaragama, dan mendorong sikap inklusif dalam masyarakat. Tokoh masyarakat, yang sering dihormati dan berpengaruh, dapat membantu membentuk opini publik dan menggerakkan sumber daya untuk mendukung program pencegahan radikalisme," ujarnya.
Dia menerangkan mereka juga dapat memfasilitasi dialog dan kolaborasi antara berbagai kelompok dalam masyarakat.
"Kerja sama antara pemangku pendidikan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sangat penting untuk membangun masyarakat yang kuat, toleran, dan aman dari ancaman radikalisme dan terorisme. Hal ini juga merupakan langkah konkret dalam program bersama dengan FKPT Jatim untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi ancaman terorisme," tandasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?