Trans Jatim Akan Buka Rute ke Kota Batu, Begini Tanggapan Dishub
Rencana trayek ini direncanakan dimulai dari Terminal Kertajaya di Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, dan berakhir di Terminal Kota Batu. Panjang total jalur diperkirakan sekitar 57 km dengan perkiraan waktu tempuh sekitar 2 jam lebih 20 menit. Jam operasionalnya akan dibatasi hingga pukul 15.00.
Kota Batu, SJP - Jalur ekstrem Mojokerto - Cangar - Kota Batu akan mendapatkan layanan angkutan umum melalui minibus ELF.
Pihak Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur telah memberikan persetujuan untuk jalur baru ini setelah peluncuran Transjatim koridor III Mojokerto - Balongpanggang Gresik.
Pengembangan rute feeder untuk mendukung Transjatim melalui Terminal Kertajaya - Terminal Kota Batu juga sudah mendapatkan persetujuan dari Dinas Perhubungan Jawa Timur dan akan segera diwujudkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu, Agus Mahmudi, membenarkan rencana tersebut.
"Program tersebut merupakan program dari Dishub provinsi Jawa Timur," kata dia, Jumat (27/10/2023)
Dia menjelaskan mengenai jalur yang akan digunakan sudah disurvei serta di analisis.
"Kemarin yang brangkat survei itu Chilman sebelum diganti jabatannya ke kepala bidang parkir," ujarnya.
Terpisah Kepala Bidang Parkir Dishub Kota Batu, Chilman Suaidi, mengatakan, pada Rabu (4/10/2023) yang lalu, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, bersama dengan Dinas Perhubungan Batu, Dinas Perhubungan Mojokerto, Dinas Kehutanan, dan beberapa pihak terkait, telah melakukan survei awal terhadap jalur tersebut.
"Perlu ditegaskan ini adalah survei awal, langkah pertama. Jika jalur ini disetujui, langkah selanjutnya akan melibatkan survei lanjutan dan konsultan," kata dia kepada suarajatimpost.com saat ditemui di Pasar Induk Kota Batu Jumat (27/10/2023).
Dia menjelaskan, pada pandangan awal, hadirnya layanan transportasi umum yang menghubungkan kedua wilayah tersebut memiliki dampak positif. Kedua wilayah memiliki kesamaan karakteristik. Selain itu, jalur ini juga melewati banyak lokasi dan destinasi wisata menarik serta memiliki jalur yang ekstrem. Oleh karena itu, jalur ini memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan.
"Selain manfaat pariwisata, layanan transportasi umum yang nyaman dan aman juga merupakan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ujarnya.
Dia memaparkan dalam pembicaraan awal tersebut, diputuskan untuk menggunakan kendaraan dengan kapasitas penumpang sebanyak 16 orang. Keputusan ini diambil karena ada beberapa titik yang tidak dapat diakses oleh bus.
"Sebenarnya, jalur masuk ke Kota Batu terlihat aman," jelasnya.
Dia memaparkan rencana trayek ini direncanakan dimulai dari Terminal Kertajaya di Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, dan berakhir di Terminal Kota Batu. Panjang total jalur diperkirakan sekitar 57 km dengan perkiraan waktu tempuh sekitar 2 jam lebih 20 menit. Jam operasionalnya akan dibatasi hingga pukul 15.00.
"Hingga saat ini, tarifnya belum dibahas," bebernya.
Dia mengungkapkan jika rencana ini terwujud, rencananya akan ada tiga rest area di sepanjang jalur, yaitu di Bundaran Pacet, Rest Area Sendi, dan pemandian Cangar.
"Saya menekankan pentingnya memperhatikan kondisi geometri jalan yang berat dan memastikan kesiapan kendaraan serta SDM yang terlibat, karena yang utama adalah keselamatan penumpang," tandasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?