Babinsa dan PPL di Bondowoso Siap Sukseskan Program Pompanisasi
Seluruh Babinsa dan PPL diminta untuk berkoodinasi dalam mengantisipasi darurat pangan dengan meningkatkan produktivitas padi melalui program pompanisasi di lahan tadah hujan.
Kabupaten Bondowoso, SJP - Mengantisipasi darurat pangan di Kabupaten Bondowoso, pemerintah bersama TNI bersinergi untuk meningkatkan produktivitas panen di sektor pertanian melalui pompanisasi.
Program pompanisasi ini, diharapkan mampu menjadikannya lahan tadah hujan yang sebelumnya hanya bisa satu kali tanam, bisa dua kali tanam, bahkan sampai 3 kali tanam.
Program dari Kementerian Pertanian ini melibatkan peran serta TNI melalui Babinsa dan PPL di bawah naungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bondowoso.
Seluruh Babinsa dan PPL diajak berkoordinasi oleh Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto, untuk menyatukan persepsi dalam memanfaatkan bantuan 41 pompa air, di Pendopo Raden Bagus Assra, pada Senin (22/4/2024).
"Rakor ini merupakan lanjutan terkait kerja sama Kementan dan TNI-AD, tentang penyamaan persepsi dalam rangka pendampingan program ketahanan pangan pemerintah," kata Pj Bupati Bondowoso.
Bambang Soekwanto dalam arahannya menekankan kepada PPL dan Babinsa untuk berkoordinasi dan sinergi dalam pendampingan dan pengoperasian program bantuan ini.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang yang hadir, mari bersama-sama dan semangat sebagai tanggung jawab kita semua, melaksanakan tugas sebaik-baiknya demi pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Bondowoso," tuturnya.
Pj Bupati Bondowoso menambahkan, Kementerian Pertanian ingin pemerintah daerah mengantisipasi potensi darurat pangan tahun 2024 dengan meningkatkan produksi komoditi padi.
"Oleh sebab itu, kami bersama Dandim 0822 Bondowoso melakukan langkah-langkah strategis, koordinasi, sinkronisasi, yang efektif untuk darurat pangan ini, serta mengajukan bantuan pompa dan bibit padi unggulan," ucapnya.
Bukan hanya itu saja, Bambang Soekwanto meminta Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, agar menganggarkan pupuk bersubsidi dalam APBD.
"Untuk kebutuhan pupuk, tolong dianggarkan dianggarkan sesuai elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (e-RDKK) agar kebutuhan pupuk di Bondowoso terpenuhi," pesannya.
Sementara, lanjut Bambang, bantuan pompanisasi diperuntukkan daerah rawan kekeringan.
"Pompanisasi ini diharapkan bisa meningkatkan tanam padi petani di wilayah tadah hujan. Kalau biasanya satu kali tanam dalam setahun, diharapkan petani bisa dua sampai tiga kali tanam," ucapnya.
Kepala DPKP Bondowoso, Hendri Widotono menyampaikan, untuk mencapai tujuan tersebut, OPD yang dipimpinnya telah mempercepat implementasi beberapa langkah strategis.
"Kami telah melakukan Perluasan Areal Tanam (PAT), sistem pompanisasi di lahan kering dekat sungai dan memberikan bantuan benih padi dan jagung varietas P 40 Family," tandasnya.
Dalam Rakor tersebut, Pemkab Bondowoso juga menyerahkan bantuan 41 unit pompa air di Kecamatan Grujugan - Curahdami dan bantuan luas tambah tanam bibit jagung sebesar 22.5 ton di Kecamatan Cerme - Botolinggo - Wonosari, serta dilanjutkan penyerahan reward kepada Petugas PPL Inovatif Desa Kretek berupa 1 Unit Motor Trail. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?