Alumni Ponpes Sidogiri Tak Terima Kiainya Dimanfaatkan Paslon Bupati Malang

Juru Bicara Santri Ponpes Sidogiri Pasuruan, Kurdi menyempaikan, pada saat acara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Malang, kehadiran Kiai A Fuad Nur Hasan dimanfaatkan oleh Paslon Nomor Urut 2, Gunawan-Umar Usman (GUS).

30 Oct 2024 - 14:32
Alumni Ponpes Sidogiri Tak Terima Kiainya Dimanfaatkan Paslon Bupati Malang
Paslon Bupati Malang, HM Sanusi-Lathifah Shohib saat sowan ke Pimpinan Ponpes Sidogiri Pasuruan. (Foto : dok)

MALANG, SJP - Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri Pasuruan mengecam tindakan salah satu pasangan calon (paslon) bupati Malang yang menyebarkan isu bermuatan fitnah terhadap pimpinan Ponpes Sidogiri.

Juru Bicara Santri Ponpes Sidogiri Pasuruan, Kurdi menyempaikan, pada saat acara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Malang, kehadiran Kiai A Fuad Nur Hasan dimanfaatkan oleh Paslon Nomor Urut 2, Gunawan-Umar Usman (GUS).

Saat itu, Kiai Fuad sebagai salah satu majelis keluarga Sidogiri, diminta untuk mengalungkan tasbih dan serban kepada Gunawan dan Umar Usman. Kemudian kegiatan tersebut dinarasikan seolah-olah Kiai Fuad mendukung Paslon GUS tersebut.

Bahkan, dalam narasi yang disebarluaskan, pimpinan Ponpes Sidogiri menobatkan Gunawan dan Umar Usman sebagai sosok pejuang santri. Narasi itu dibantah oleh alumni Ponpes Sidogiri, dan dianggap menggiring opini yang tidak sesuai fakta.

"Kiai Fuad tidak pernah ngomong begitu. Bahwa untuk menugaskan Gunawan dan Umar untuk jadi apa-apa, itu tidak ada. Kamu sudah membuat fitnah ke romo kiai. Kami alumninya tidak terima," tegas Kurdi, Selasa (29/10/2024).

Dia menegaskan pula, pemberitaan yang menyebut pimpinan Ponpes Sidogiri menobaktan Gunawan dan Umar sebagai pejuang santri, adalah tidak benar. Bahkan dengan adanya isu tersebut, pihaknya beserta keluarga besar Sidogiri mengaku dirugikan.

Kurdi menjelaskan, pengalungan tasbih dan serban yang dilakukan Kiai Fuad kepada Paslon GUS hanya sebatas simbolis. Bahkan, Kiai Fuad tidak mengeluarkan sepatah kata pun saat mengalungkan tasbih dan serban kepada mereka.

"Pengalungan itu hanya simbolis. Masak iya romo kiai suruh ngalungin gak mau, kan gak mungkin," terang Kurdi.

Bahkan, pada saat wawancara dengan Kurdi itu berlangsung, Kiai Fuad langsung menimpali. "Saya cuma mengalungkan saja, tanpa memberikan kata-kata" ucap Kiai Fuad dengan bahasa Madura.

Menurut Kurdi, kedatangan Kiai Fuad ke Malang saat itu hanya diundang dalam rangka Peringatan HSN tahun 2024. Dirinya hadir ke acara tersebut untuk ikut memunajatkan doa untuk keselamatan warga Malang.

"Intinya romo kiai mendoakan selamat. Rakyat Malang selamat. Romo kiai juga tidak pernah menugaskan Gunawan," terang Kurdi.

Kurdi menambahkan, Kiai Fuad tidak pernah menugaskan paslon mana pun untuk didukung. Untuk mengklarifikasi hal tesebut, Kurdi mengaku sedang berkomunikasi dengan seluruah ketua alumni Sidogiri di setiap kecamatan.

"Fitnahnya itu yang tidak saya suka. Alumni se Malang Raya marah. Kok ada suara menarasikan romo kiai menugaskan salah satu paslon," tutup Kurdi. (***)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow