Ada Kisah dalam Bidikan Lensa: Pameran Fotografi "Zona Cerita" oleh Mahasiswa UKM CIPHOC Unitomo

Pameran fotografi "Zona Cerita" oleh mahasiswa UKM CIPHOC Unitomo menyajikan foto-foto penuh kisah di galeri Dewan Kesenian Surabaya.

13 Jul 2024 - 19:30
Ada Kisah dalam Bidikan Lensa: Pameran Fotografi "Zona Cerita" oleh Mahasiswa UKM CIPHOC Unitomo
Pameran Zona Cerita: bawakan kisah melalui jepretan lensa kamera (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Setiap orang pasti pernah mengabadikan momennya dengan sebuah foto, baik itu momen bahagia maupun sedih. Tidak bisa dipungkiri bahwa foto kini menjadi media yang sangat penting untuk menyimpan sebuah kenangan.

Dengan kemampuannya untuk menangkap momen dan menyampaikan emosi, setiap foto yang ditangkap oleh lensa kamera seorang fotografer, tanpa disadari mampu untuk berbicara dan menceritakan beragam kisah untuk dibagikan kepada orang lain.

Hal itulah yang menjadi landasan pameran bertajuk "Zona Cerita" yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Communication Photography Club (CIPHOC) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) sejak 9 Juli lalu di Galeri Dewan Kesenian Surabaya (DKS) komplek alun-alun Kota Surabaya.

Ketua Panitia 'Zona Cerita' yakni Muhamad Taufik mengungkapkan, pameran ini merupakan rangkaian dari kegiatan diklat lanjut (Dikjut) angkatan 2022 dan 2023 yang mengangkat tema Photo Story.

"Peserta pameran ini terdiri dari 7 pameris, tiap peserta membawa 8 hingga 10 foto yang sudah diseleksi," ujar Taufik, Sabtu (13/7).

"Pesertanya bukan untuk umum tapi hanya untuk anggota UKM angkatan 22-23 saja," sambung mahasiswa Fakultas Hukum tersebut.

Dirinya membeberkan bahwa tidak ada batasan tema untuk pameran tersebut, setiap pameris dibebaskan untuk menyajikan kumpulan foto yang mereka rangkum menjadi sebuah cerita, yang mampu menyentuh emosi pengunjung pameran.

"Saya sendiri mengangkat tema tentang anak-anak tunanetra, sedangkan teman-temannya lainnya ada yang angkat tentang kisah ayahnya, budaya, dan isu sosial lainnya," papar Taufik.

"Jadi diharapkan pameran ini selain menjadi ajang untuk unjuk diri, namun juga bisa menjadi wadah edukasi dan inspirasi yang lahir melalui sebuah foto," tandasnya penuh harap.

Masih di lokasi yang sama, tim suarajatimpost.com tertarik untuk mewawancarai salah satu pameris yang menghadirkan foto-foto ekspresi supir becak. Pameris itu ialah Siti Aisah yang mengangkat perihal isu sosial dalam karya fotografinya.

Siti terdorong untuk angkat kisah ini bukan karena rasa iba, melainkan rasa kagum Siti terhadap kegigihan supir becak yang tetap berusaha bertahan di tengah gempuran teknologi dan beralihnya para pengguna transportasi umum ke angkutan berbasis online.

"Meski seakan disingkirkan oleh zaman, mereka tetap berusaha beradaptasi, bahkan banyak dari mereka sudah beralih dari becak gowes menjadi becak motor (bentor) agar bisa tetap eksis," terang mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Unitomo itu.

Siti mengaku sempat melakukan wawancara dengan banyak supir becak yang kini diabadikan dalam jepretan fotonya, ia mendengar bahwa alasan supir becak tidak beralih profesi, selain karena umur juga karena alasan identitas.

"Dan kita lihat juga saat Kota Lama diluncurkan oleh Pemerintah Kota Surabaya, ternyata para supir becak bisa kembali menemukan tempat mereka dan menjadi sebuah pilihan transportasi di sana," ungkapnya.

Senada dengan Taufik sang Ketua Panita, Siti berharap melalui pameran foto ini, kemampuan fotografi dirinya dan teman-teman CIPHOC bisa semakin berkembang.

"Selain itu, saya juga ingin agar kisah yang saya angkat bisa menjadi menjadi pelajaran atau teladan bagi pengunjung pameran ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, peserta dari pameran "Zona Cerita" ini meliputi Putri Yeza, Andika Setiyadi, M Rifaldy Kotawasi, Muhammad Taufik, Siti Aisah, Nikmatus Solichah dan Nur Jannah yang dimentori oleh Bahana Patria, seorang fotografer dari media Harian Kompas. (*)

Editor: Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow