Program J-Resik Jember, Ribuan Kubik Enceng Gondok Digelontor Tim Gabungan SDA PU Bina Marga
Sebanyak 37 orang diterjunkan, mulai dari pegawai sumber daya air, Hippa dan juga masyarakat sekitar serta tim relawan dari Kokam (Komando kesiapsiagaan angkatan muda Muhamadiyah), saling bahu membahu mengalirkan ribuan kubik enceng gondok tersebut ke arah hilir.
Kabupaten Jember, SJP - Program J- Resik Bupati Jember Hendy Siswanto berjalan dengan baik. Program yang bertujuan untuk menjaga kebersihan kota dan desa bernama J- Resik tersebut direspon dengan baik oleh OPD,(Organisasi Perangkat Daerah-red).
Hal tersebut, terbukti dengan beberapa kegiatan. Seperti membersihkan sampah di beberapa pasar dan juga saat ini ada kegiatan yang dilakukan oleh PU Bina Marga Sumber Daya Air Wilayah Kecamatan Kencong yaitu pembersihan ribuan kubik enceng gondok yang berada di aliran sungai Bondoyudo lama yang berada di tiga wilayah yaitu Desa Kencong, Kraton serta Paseban.
Sebanyak 37 orang diterjunkan, mulai dari pegawai sumber daya air, Hippa dan juga masyarakat sekitar serta tim relawan dari Kokam (Komando kesiapsiagaan angkatan muda Muhamadiyah), saling bahu membahu mengalirkan ribuan kubik enceng gondok tersebut ke arah hilir.
Tujuan kegiatan itu dilakukan, lantaran musim hujan diperkirakan akan segera datang, dan pada saat musim kemarau ini tumpukan ribuan kubik enceng gondok jika tidak segera digelontorkan dan disatukan dalam satu tempat bakal menjadi permasalahan saat hujan tiba dan debit air tinggi.
Hal yang bisa terjadi, menurut pengamat PU Bina Marga Sumber Daya Air Kecamatan Kencong Umar Basar saat ditemui di sela-sela kegiatan, Rabu 18 Oktober 2023.
"Agenda gelontor enceng gondok ini kita lakukan setiap tahun, dan ini juga program Bupati Jember yaitu J-Resik. Jadi kami bersinergi bersama semua pihak untuk melakukan kegiatan ini agar tidak terjadi banjir akibat embungan aliran sungai yang tidak lancar akibat sumbatan benda atau tanaman seperti enceng gondok ini," kata Umar Basar menjelaskan.
Selain itu, pengamat sumberdaya air wilayah Kencong tersebut juga menyampaikan jika aliran sungai Bondoyudo lama ini berjarak kurang lebih 8 KM dan lebar 10 meter.
"Yang kami lakukan yaitu mengarahkan enceng gondok dari hulu ke hilir semua, setelah itu kami kumpulkan di bendungan Desa Paseban, dan dengan berjalannya waktu tanaman tersebut akan layu dan mati, dan pada saat musim hujan akan terbawa dan larut di aliran sungai," jelasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?