Warga Tandu Jenazah Gegara Tak Punya Biaya Bayar Ambulan, Ini Penjelasan Kades Jipurapah Jombang!

Larangan penggunaan mobil siaga desa untuk angkut jenazah, Kades beralasan sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Jombang.

07 Aug 2024 - 15:00
Warga Tandu Jenazah Gegara Tak Punya Biaya Bayar Ambulan, Ini Penjelasan Kades Jipurapah Jombang!
Tangkapan layar warga tandu jenazah sejauh 3 kilometer di Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. (Fredi/SJP)

Kabupaten Jombang, SJP - Kepala Desa (Kades) Jipurapah Kabupaten Jombang, Hadi Sucipto angkat bicara perihal jenazah warga ditandu sejauh 3 Kilometer gegara tak punya biaya bayar ambulans. 

Menurut Hadi Sucipto, mobil ambulan siaga desa tidak diperbolehkan untuk mengangkut jenazah. Larangan penggunaan mobil siaga desa untuk angkut jenazah, Kades beralasan sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Jombang.

“Untuk ambulan siaga desa itu aturannya tidak boleh untuk mengangkut jenazah untuk orang meninggal, itu ada Perbupnya,” kata Hadi dalam pesan diterima wartawan, Rabu (7/8). 

Kades berdalih sudah ada sosialisasi kepada warga perihal penggunaan fungsi mobil ambulan siaga desa. 

“Dulu juga sudah ada sosualisasi terkait penggunaan mobil siaga desa tidak boleh untuk mengangkut jenazah,” ungkapnya. 

Jenazah warga bernama Poiman (70)  yang ditandu warga pihaknya membenarkan benar warga Jipurapah, namun saat kejadian pihak Pemdes tidak mendapat pemberitahuan dari pihak keluarga jenazah. 

Perihal Pemerintah Desa (Pemdes) menjelaskan jenazah ditandu bukan karena pihak Pemdes tidak meminjamkan mobil siaga desa atau enggan mencarikan mobil jenazah. Pihak keluarga justru ingin jenazah ditandu agar tidak terlalu lama proses pemakaman. 

“Tidak menyewa ambulans karena pihak keluarga mintanya ditandu saja, itu kesepakatan keluarga tidak pakai mobil jenazah,” jelasnya. 

Menurut penuturan Hadi, meninggalnya Paiman di Desa Marmoyo rumah saudara, saat hendak diantar berobat ke bidan desa tetangga oleh anaknya.

“Kemarin ada laporan dari warga bahwa Pak Paiman diantarkan anaknya yang namanya Jumadi ke bidan di Marmoyo, tapi belum sampai bidan katanya Pak Paiman ini mau BAB dan mampir ke saudaranya, di kamar mandi dia tidak keluar-keluar ternyata meninggal,” terangnya. 

Terpisah, Jumadi (38)  pihak keluarga membenarkan jenazah ayahnya ditandu merupakan permintaan pihak keluarga.

Perihal alasan ditandu pikirnya proses meminjam mobil jenazah dari rumah sakit butuh proses yang lama dan harus ada biaya.

“Menunggu mobil jenazah dari rumah sakit kelamaan, dari pada menunggu lama jadi dipikul saja. Selain tidak punya uang ya harus laporan dulu (prosesnya, red),” tandasnya. (*) 

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow