Ternyata Stok Pupuk Bersubsidi di Desa Bukor Bondowoso Melimpah
Alokasi pupuk bersubsidi mulai dari SK awal, SK perubahan dan SK relokasi sudah disosialisasikan. Bahkan, ketersediaan pupuk di Desa Bukor masih melimpah.
BONDOWOSO, SJP – Baru-baru ini, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, menggelar kegiatan Gerakan Nasional Pangan Merah Putih menuju Swasembada Pangan berkelanjutan, yang mengundang perwakilan kepala desa dari seluruh Indonesia.
Namun, ada yang janggal dan sempat viral di jagat maya, saat Menteri Amran Sulaiman berkomunikasi langsung dengan beberapa perwakilan kepala desa (Kades), dan membahas mengenai permasalahan pupuk bersubsidi.
Salah satunya adalah perwakilan dari Kabupaten Bondowoso yang diwakili oleh Kepala Desa Bukor Kecamatan Wringin, bernama Mathari. Dirinya mengungkap, jika selama ini tidak mengetahui jika di desanya ada penambahan pupuk bersubsidi.
Bahkan, di jagat maya beredar video Kades Bukor, yang menyuarakan keluhan para petani tentang kuota tambahan pupuk yang belum diterima. Hal itu yang membuat Pj Bupati Bondowoso akhirnya datang melihat stok pupuk di sejumlah kios di Desa Bukor.
Kedatangan Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, bersama Pj Sekda Haeriah Yuliati, Plt Asisten I, Plt BP4D dan Kadis Kominfo ke UD Veri Usaha yang menjadi kios pupuk di Desa Bukor, pada Sabtu (9/11/2024), merupakan tindak lanjut beredarnya video viral tentang pernyataan Kades Bukor.
Pasalnya, dalam video tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sempat tegas menginstruksikan agar manajer BUMN PT Pupuk Indonesia dicopot dari jabatannya, jika benar-benar lalai dalam menjalankan tugasnya.
Muhammad Hadi Wawan Guntoro, saat berada di kios pupuk warga Desa Bukor mengatakan, ternyata alokasi pupuk bersubsidi tambahan telah diterima. Bahkan, stok pupuk bersubsidi masih banyak, karena petani belum menebus.
“Mereka, para petani masih menunggu musim tanam tiba. Karena, saat ini musim tanam di Desa Bukor mundur,” kata Pj Bupati Bondowoso didampingi Pj Sekda Bondowoso.
Padahal, kata Pj Bupati, PPL sudah memberikan informasi tentang tambahan kuota pupuk bersubsidi di Desa Bukor, melalui sosialisasi di tingkat kecamatan dan desa. Bahkan, sampai ke tingkat kelompok tani (Poktan).
"Setelah kita cek, UD Veri Usaha, ternyata stoknya masih berlimpah, karena memang ada yang belum ditebus," jelasnya.
Ia menerangkan, informasi tersebut tidak benar. Namun, pihaknya akan cek keseluruhan lagi alokasi pupuk dan penyalurannya.
"Tapi secara umum semuanya sudah terinformasi," tuturnya.
Menurut Hadi, berdasarkan data, ada tiga surat surat keputusan (SK) alokasi pupuk bersubsididi Bondowoso. Yakni SK pertama, SK perubahan, dan SK relokasi tahun 2024.
“Pada SK pertama, alokasi pupuk urea sebanyak 19.654 ton, dan NPK 11.028 ton. Kemudian, di SK perubahan urea 33.591 ton, dan NPK 23.568 ton. Sedangkan SK relokasi jadi urea 34.500 ton dan NPK 23.568 ton," pungkasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?