Surabaya Kembali Tergenang, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlanjut hingga Februari 2025

Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Surabaya pada Selasa (10/12/2024), memicu banjir di banyak titik dan puluhan pohon tumbang. BMKG peringatkan cuaca ekstrem akan terus berlangsung hingga puncak musim hujan.

10 Dec 2024 - 19:17
Surabaya Kembali Tergenang, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlanjut hingga Februari 2025
Potret genangan air di daerah jalan Diponegoro, Surabaya (Ryan/SJP)

SURABAYA, SJP - Hujan deras yang disertai angin kencang dan petir mengguyur Surabaya pada Selasa sore, menyebabkan sejumlah wilayah di kota ini terendam banjir dan dilaporkan terjadi pohon tumbang di beberapa titik. 

Cuaca ekstrem ini telah mengganggu aktivitas warga dan merusak infrastruktur, sementara pihak berwenang mengingatkan agar masyarakat tetap waspada karena kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga puncak musim hujan.

Hujan yang berlangsung lebih dari satu jam menyebabkan banjir di berbagai ruas jalan utama Surabaya, seperti Jalan Upa Jiwa, Jalan Diponegoro, Jalan HR Muhammad, dan Jalan Mayjen Jonosewojo. 

Di Jalan Banyuurip dan Jalan Jonosewojo, genangan air bahkan mencapai ketinggian setengah ban mobil, membuat kendaraan terhambat dan beberapa kendaraan mogok. 

Adapun laporan di Jalan HR Muhammad, banyak pengendara sepeda motor yang terpaksa mogok setelah melintasi genangan air yang cukup tinggi.

Kondisi ini menyebabkan kemacetan parah di sejumlah titik dan menyebabkan aliran lalu lintas dialihkan, terutama di kawasan Jalan Diponegoro yang terkena genangan air setinggi mata kaki. Warga yang melintas juga diingatkan untuk berhati-hati karena beberapa jalan terpantau licin dan berbahaya.

Selain banjir, hujan deras yang disertai angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik, termasuk di sekitar kawasan Tunjungan. Kejadian ini mengakibatkan gangguan lalu lintas dan kerusakan pada beberapa bangunan dan kendaraan yang terparkir di dekat pohon.

Koordinator Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto, mengungkapkan, cuaca ekstrem ini merupakan hal yang wajar terjadi selama musim penghujan, yang dipicu oleh pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan intens. 

Fenomena La Nina yang sedang berlangsung memperburuk keadaan, dengan kadar uap air yang tinggi di atmosfer menyebabkan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.

BMKG memprediksi bahwa hujan dengan intensitas tinggi akan terus mengguyur Surabaya dalam beberapa hari ke depan, bahkan diperkirakan akan berlangsung hingga puncak musim hujan pada Januari dan Februari 2025.

Durasi hujan yang diperkirakan mencapai 1 hingga 4 jam ini berpotensi menyebabkan banjir di wilayah-wilayah yang sudah terdampak, seperti di Jalan Simo, yang merupakan salah satu titik rawan banjir di Surabaya.

Ady Hermanto mengimbau kepada seluruh warga untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem ini. Ia menyarankan agar masyarakat tidak berlindung di bawah pohon besar atau baliho saat hujan deras dan petir. 

Selain itu, warga juga disarankan untuk memastikan drainase di sekitar pemukiman tetap bersih dan menghindari aktivitas di luar ruangan selama hujan lebat.

Pemerintah Kota Surabaya, melalui Kepala Bidang Drainase DSDABM, Windo Gusman Prasetyo, menyatakan bahwa penanganan titik-titik rawan banjir, termasuk kawasan Simo, menjadi prioritas utama. 

"Simo adalah salah satu dari 200 titik rawan banjir yang terus kami tangani. Kami terus berupaya memperbaiki sistem drainase agar banjir tidak semakin meluas," ujar Windo.

Dengan cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan, masyarakat Surabaya diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan cuaca terkini dari BMKG dan waspada terhadap potensi bencana. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow