Relawan Anak Bangsa Ikut Dampingi Audiensi Difabel Bersama DPRD Kota Malang dan Dr Aqua Dwipayana
"Terkadang kita tidak merespon cepat kejadian, misalnya saja ada orang sakit, ternyata tidak ada yang peduli, dari situlah kita tumbuhkan kepekaan terlebih dulu."
Kota Malang, SJP - Sekira 300 lebih penyandang difabel Malang bersama 50 pendamping hadir dalam acara Audiensi Bersama DPRD kota Malang dalam tajuk 'Difable's Movement 2023, Disabled Strong, Empowered, and Creative', Senin, 25/9/2023.
Agenda yang dimulai pukul 09.00 WIB di gedung DPRD Kota Malang, menghadirkan narasumber Dr Aqua Dwipayana, pakar komunikasi dan motivator nasional guna memberikan motivasi para penyandang difabel/disabilitas Malang dalam mewarnai kehidupan bermasyarakat.
Agenda yang juga dihadiri I Made Riandiana Kartika SE MM Ketua DPRD Kota Malang ini, terlihat riuh sorai para difabel dan undangan yang hadir kala Aqua berikan materi.
Di kesempatan lain tampak juga hadir Relawan Anak Bangsa yang setia mendampingi para penyandang difabel.
Para relawan tampak akrab mendampingi menuntun bahkan memeluk para penyandang difabel/disabilitas anak-anak.
Ditemui suarajatimpost.com, koordinator Relawan Anak Bangsa bernama Yuyun, menceritakan bahwa terbentuknya komunitas itu sejak belasan tahun lalu.
"Relawan Anak Bangsa kurang lebih sejak 19 tahun lalu, berawal dari keprihatinan dan bertumbuhnya rasa empati terhadap warga sekitar yang membutuhkan pertolongan," ucapnya.
Yuyun mengakui jika ia berupaya untuk menumbuhkan kepedulian tersebut dari dan untuk keluarga terlebih dahulu, lantas kemudian masyarakat tahu bahwa rasa peka terhadap kejadian tantang tetangga, warga yang membutuhkan pertolongan sangat perlu dimiliki.
"Terkadang kita tidak merespon cepat kejadian, misalnya saja ada orang sakit, ternyata tidak ada yang peduli, dari situlah kita tumbuhkan kepekaan empati terlebih dulu," tandasnya.
Dalam keterangannya ia juga menjelaskan jika pihaknya tak hanya menolong orang-orang sakit tapi juga lansia, ODGJ, pelayanan ambulan gratis, disabilitas serta terkadang membantu menyelesaikan administrasi pembuatan BPJS untuk warga.
Tak hanya itu Yuyun mengakui jika para relawan juga bisa membantu dalam hal-hal advokasi kasus-kasus pencabulan dan beberapa kasus tentang ibu dan anak.
Ditanya mengenai kendala selama menjadi relawan, Yuyun menjawab kepada suarajatimpost.com.
"Sebenarnya banyak sekali kendala yang kita alami, namun semua tertutupi dari niat awal kita dalam menolong sesama," tukasnya.
Mendatang ia berharap baik warga, pemerintah, serta kepolisian setempat tetap mendukung upaya yang sudah pihaknya jalankan selama ini, tentunya agenda hari ini sangat apresiatif dan diharapkan bisa memberi dampak semangat khususnya bagi difabel/disabilitas. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?