Pj Bupati Bondowoso: Khadisah Desa Jurang Sapi Layak Jadi Agenda Tahunan
Khadisah merupakan selamatan desa yang digelar setiap tahun, bebagai bentuk syukur dan doa agar warga desa terhindar dari musibah.
Kabupaten Bondowoso, SJP - Pelaksanaan hari pertama selamatan desa, atau yang sering disebut Kadhisah yang digelar oleh Pemerintah Desa Jurang Sapi Kecamatan Tapen, pada Ahad (3/3/2024), mendapat apresiasi dari Penjabat (Pj) Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto.
Apresiasi tersebut diberikan saat dirinya membuka Festival Khadisah Jurang Sapi, yang menyajikan bazar 60 stan pelaku UMKM, pementasan kesenian Singo Ulung dan lomba mewarnai tingkat TK. Bahkan, Khadisah ini akan digelar selama 3 hari, mulai 3-5 Maret 2024.
Apresiasi dari Pj Bupati Bondowoso diberikan, karena, kolaborasi sektor budaya dan ekonomi yang disajikan oleh Pemdes Jurang Sapi, perlu dijadikan contoh bagi desa lainnya. Menurutnya, melalui kegiatan semacam itu, mampu mengangkat potensi desa dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Ini harus jadi agenda wisata tahunan. Kemudian harus berkolaborasi dengan Disparbudpora untuk peningkatan sektor budaya dan wisatanya. Serta, dengan Diskoperindag, agar peningkatan produk UMKM bisa berimbas pada perekonomian masyarakat," kata Bambang usai pembukaan.
Pj Bupati Bondowoso juga mengajak semua desa di Bumi Ki Ronggo, agar mampu mengangkat potensi desanya. Mulai dari sektor wisata, UMKM, budaya dan kearifan lokal.
"Kearifan lokal harus menjadi prioritas dalam setiap kegiatan Khadisah. Sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri dalam sektor wisata, budaya dan peningkatan ekonomi," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Camat Tapen, Dwi Wahyudi. Menurutnya, semua desa yang ada di Kecamatan Tapen, memiliki beragam potensi yang bisa dioptimalkan menjadi sumber pendapatan asli desa.
"Kami mendorong semua desa untuk mengoptimalkan itu. Kami siap membantu agar semua desa di Kecamatan Tapen mampu mengangkat potensi yang dimiliki," singkat dia.
Sementara, Kepala Desa Jurang Sapi, Hasbi melalui isterinya menerangkan, Khadisah di desanya, sejatinya ingin membuang paradigma masyarakat tentang Desa Jurang Sapi yang terkesan berada di tengah jurang.
"Orang mengira desa kami ada di tengah jurang. Padahal ada di pinggir jalan dan memiliki berbagai potensi yang bisa dikembangkan, dijual, dipromosikan dan bisa mengangkat ekonomi masyarakat," kata Eni Kusumawati.
Oleh karena itu, lanjut Ratu Desa Jurang Sapi ini, Pemdes menggelar serangkaian kegiatan yang dikemas dalam Khadisah, agar masyarakat luar tahu, bahwa desa ini memiliki beragam potensi.
"Di sektor UMKM, kami sediakan 60 stan yang menjual berbagai produk makanan, oleh-oleh, kerajinan kuningan, batu merah, dealer dan produk pakaian," ungkapnya.
Tak hanya stan pelaku UMKM saja, kearifan lokal yang sarat makna religius, juga menjadi agenda Khadisah Desa Jurang Sapi yang akan digelar pada Senin 4 Maret 2024 besok.
"Kemudian di hari kedua, akan ada festival ancak. Dimana kegiatan ini menjadi kearifan lokal warga Desa Jurang Sapi sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah dan bentuk doa kepada sang pencipta agar tidak terjadi musibah," pungkasnya.
Seperti diketahui, saat pembuakaan Khadisah, Pemdes setempat terbilang cerdik untuk menarik pembeli, dengan menggelar lomba mewarnai tingkat TK, dengan kupon pendaftaran Rp 5 ribu yang bisa ditukarkan dengan produk makanan yang ada di stan UMKM. (*)
Editor Tri Sukma
What's Your Reaction?