Pelayanan Bidan Desa di Nganjuk Dikeluhkan Warga

Kasus-kasus serupa semakin sering terjadi, di mana bidan desa tidak dapat menangani komplikasi medis, karena kurangnya peralatan atau akses ke rumah sakit rujukan yang memadai.

01 Oct 2024 - 06:00
Pelayanan Bidan Desa di Nganjuk Dikeluhkan Warga
Aktifis Perempuan Tanti saat ditemui Plt Sekdin Dinas Kesehatan Nganjuk M.Emanuela (kuswanto/SJP)

NGANJUK, SJP - Pelayanan proses melahirkan yang dilakukan oleh Bidan Desa Tanjung Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, menjadi polemik dan dikeluhkan warga setempat.

Pasalnya, pelayanan yang lambat dan keterbatasan fasilitas sering kali membuat proses kelahiran menjadi berisiko.

Bahkan, warga menilai bidan desa, yang seharusnya menjadi ujung tombak kesehatan ibu dan anak, dinilai tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk.

Aktifis Perempuan, Tanti (40) Warga Desa Tanjung menyatakan, saat warga akan melahirkan, bidan desa tidak memberikan rujukan kepada rumah sakit. Bahkan, dirinya yang harus pergi membantu mengurus surat rujukan.

"Harusnya, kontrol terahir di bidan desa, ya yang memberikan surat rujukan, ya bidan, ini terjadi seperti yang ada di wilayah kelurahan," ucap Tanti.

Tanti menambahkan, kasus-kasus serupa semakin sering terjadi, di mana bidan desa tidak dapat menangani komplikasi medis, karena kurangnya peralatan atau akses ke rumah sakit rujukan yang memadai.

"Harapan saya, jangan sampai terulang kembali masalah ini, warga yang akan melahirkan di rumah sakit juga ditanya surat rujukan dari mana," kata perempuan berhijab ini, Senin (30/9/2024).

Sementara itu, bidan desa setempat, Farida saat dihubungi suarajatimpost melalui WhatsApp terkait warga yang tidak diberi surat rujukan untuk melahirkan di rumah sakit menjelaskan, semuanya itu tidak benar.

Ia menyatakan pihaknya menunggu warga yang dimaksud tidak kunjung datang ke puskesmas desa.

"Terkait masalah surat rujukan mas, bukan kami tidak memberikan, tapi kami menunggu warga yang melahirkan, keluarganya tidak kunjung datang, kalau kami siap dipertanggung jawabkan," kata Farida,

Di tengah polemik ini, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) dr Hendry yang diharapkan memberikan klarifikasi sulit ditemui oleh awak media.

Menurut Khalim, staf di lingkungan Dinas Kesehatan, Kadinkes sedang rapat penting, sehingga belum bisa memberikan pernyataan resmi terkait masalah ini.

"Bapak ada tamu, tunggu sebentar," ucapnya.

Berselang beberapa menit dirinya berkilah, "Ada rapat diluar dan tidak bisa ditemui," kata pria paruh baya yang mengaku sopir pribadi Kadinkes itu.

Hingga berita ini ditayangkan, Kadinkes sudah beberapa kali didatangi dan tidak bisa ditemui dengan alasan tidak ada. Upaya untuk konfirmasi lewat telepon, juga tidak digubris, meskipun dalam keadaan berdering. (**)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow