MUI Jombang Kumpulkan Gen Z di Sekolah, Ini yang Dilakukan!

MUI Jombang menyasar Gen Z untuk menjadi pendakwah menangkal potensi kejahatan yang muncul dikalangan generasi muda.

25 May 2024 - 16:15
MUI Jombang Kumpulkan Gen Z di Sekolah, Ini yang Dilakukan!
Kegiatan Workshop MUI Jombang bersama Gen Z dalam menakar Strategi Dakwah di Aula SD Islam Roushon Fikr Jombang. (Fredi/SJP)

Kabupaten Jombang, SJP - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan kegiatan workshop strategi dakwah menyasar komunitas Generasi Z atau dikenal Gen Z di gedung SD Islam Roushon Fikr lantai 2, jalan Kapten Tendean, Desa Pulo Lor, kabupaten Jombang, Sabtu (25/5/2024). 

Sebagai pembicara, A. Sholahudin atau Gus Didin selaku Ketua Komisi Dakwah MUI Jombang dan M. Sholahudin SH, MH selaku Kepala Divisi Perempuan dan Perlindungan Anak ICMI Jombang. Acara dihadiri puluhan peserta dari kalangan pelajar SMA, mahasiswa, Lembaga Intra dan Ekstra Kampus. 

Ketua Komisi Dakwan MUI Jombang, Gus Didin mengatakan kegiatan workshop diniatkan oleh MUI untuk masuk kepada generasi Gen Z. Pihaknya memandang ada persoalan serius pada perilaku Gen Z yang harus segera disikapi. 

"Pertama akhlak yang semakin pudar, ada fenomena LGBT (Lesbian, Gay, Bisex, dan Transeksual), bullying, ada narkoba di kalangan pelajar dan sex bebas di kalangan pelajar," kata Gus Didin kepada wartawan, Sabtu (25/5/2024). 

Gus Didin menjelaskan jika selama ini, berbagai organisasi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sendiri terkesan abai. 

"Maka kami dari MUI mengajak Gen Z menjadi dai muda, harapannya jadi influencer atau corong dakwahnya MUI di sekolah - sekolah," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Divisi Perempuan dan Perlindungan Anak ICMI Jombang Sholahudin menilai kegiatan pendekatan MUI kepada Gen Z sangatlah tepat. Mengingat di tahun 2035 bonus demografi dipenuhi oleh Gen Z saat ini. 

"Dipenuhi generasi produktif, kalau tidak kita selamatkan dari kejahatan yang mengancam, maka kita tidak bisa berharap dengan generasi mendatang," ungkap praktisi hukum Jombang ini. 

Menurut Sholahudin tidak bisa membayangkan jika semisal generasi anak bangsa kerap berhadapan dengan persoalan dengan hukum. 

"Ini akan menjadi stigma negatif bagi anak dan mengurangi kualitas anak untuk menjadi generasi pemimpin mendatang," urainya. 

Nah disitulah tugas ustaz dan ustazah yang terlibat dalam workshop untuk mencari formulasi menangani ancaman yang akan muncul kepada generasi yang akan datang. 

"Sehingga problematika yang ada diremaja tidak bisa kita bentengi," tandasnya. (*) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow