Media Gathering, Ini Paparan KPU Bondowoso Soal Tahapan Pilkada 2024

KPU Bondowoso ingin menggandeng awak media untuk mensosialisasikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, serta pemilihan bupati dan wakil bupati Bondowoso.

02 Aug 2024 - 20:30
Media Gathering, Ini Paparan KPU Bondowoso Soal Tahapan Pilkada 2024
Foto bersama insan pers dan komisioner KPU Bondowoso dalam acara Media Gathering di Orilla Cafe & Resto (Foto : Rizqi/SJP)

Kabupaten Bondowoso, SJP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bondowoso mulai mensosialisasikan tahapan pelaksanaan Pilkada serentak yang bakal digelar pada 27 November 2024 mendatang.

Sosialisasi bertajuk Media Gathering tersebut, dikemas santai bersama seluruh insan media online, elektronik dan cetak yang ada di Bumi Ki Ronggo, pada Jumat (2/8/2024) sore, di Orilla Cafe & Resto Jalan Ahmad Yani.

Dalam kesempatan tersebut, KPU Bondowoso ingin menggandeng awak media untuk mensosialisasikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, serta pemilihan bupati dan wakil bupati Bondowoso.

Mohammad Makhsun, Komisioner KPU Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM mengatakan, peran media dalam mensosialisasikan setiap tahapan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu sangat diperlukan.

"Oleh sebab itu kami ingin bekerja sama dengan teman - teman pers," ujarnya.

Tak hanya itu, pria yang akrab dipanggil Makhsum ini menjelaskan, saat ini jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pilkada 2024 Bondowoso lebih sedikit dibanding pesta demokrasi sebelumnya. 

Dirinya merinci, dalam Pilkada lima tahun lalu, jumlah TPS mencapai 1.500 plus satu TPS khusus di Lapas Klas II B. Namun kini jumlah TPS tersebut turun menjadi 1.201 plus satu TPS khusus di Lapas Klas II B. 

Sementara itu, dibandingkan pada Pemilu Legislatif dan Pilpres pada Februari 2024 kemarin, meski belum final, jumlah TPSnya menyusut hingga 50 persen lebih.

“Apakah mungkin akan ada penambahan TPS? Kita belum tahu, kita belum menerima hasil rekapitulasi rincian DPHP dari kecamatan,” imbuhnya.

Selain itu, Makhsum tidak menampik jika berkurangnya TPS ini, diakibatkan karena peserta Pemilu yang tak sebanyak di Pileg dan Pilpres, sehingga ditakutkan akan berdampak pada partisi pemilih. 

Karena itulah, saat ini KPU terus melakukan berbagai inovasi dan gerakan masif untuk memastikan masyarakat tidak golput pada 27 November 2024 mendatang dengan menggandeng awak media.

"Kami targetkan nantinya tingkat partisipasi pemilih minimal bisa seperti Pileg dan Pilpres 2024 kemarin, yang mencapai 85 persen," harapnya.

Tak hanya itu, mantan komisioner Bawaslu ini juga menerangkan, KPU akan melakukan sosialisasi dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk wartawan. Selanjutnya, akan ada kirab maskot Pilkada, lomba-lomba, serta menggerakkan seluruh jajaran PPK, PPS, dan lainnya. 

“Ya tentu kita akan menggandeg pemerintah daerah, dan beberapa stakeholder. Baik pemerintah atau pun non pemerintah,” tandasnya.

Sementara, Andri Yulianto, Komisioner KPU Divisi Hukum dan Pengawasan, menjelaskan, penyebab turunnya jumlah TPS, salah satunya karena saat ini setiap TPS paling banyak ada 600 pemilih. Lebih banyak dibanding Pemilu sebelumnya yang berkisar 100an lebih hingga 200 pemilih. 

“Setiap TPS itu, input paling banyak 600 pemilih,” ucapnya.

Menurutnya, pemetaan TPS dilakukan oleh KPU Provinsi dengan usulan dari kabupaten. Kendati sebelum itu, pihaknya mengusulkan lebih dari jumlah saat ini. Namun untuk pemerataan akhirnya keluarlah jumlah 1.200an TPS .

Adapun dua hari lalu, ada satu TPS tambahan di Desa Sempol, Kecamatan Prajekan. Kata Andre, itu disetujui karena jumlah pemilih yang ternyata lebih dari 600 di satu TPS. 

Kendati kerap dikeluhkan kondisi geografis yang tak mendukung menuju TPS. Namun, hal tersebut tak serta merta bisa menjadi alasan penambahan TPS. (*)

Editor: Tri Sukma 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow