Masalah Sampah Stadion Brantas, Pedagang Pasar Pagi Sewa Lahan di Kabupaten Malang

Tidak diberikannya alat pembakaran sampah di Stadion Brantas membuat pedagang pasar pagi mengambil langkah dengan menyewa tanah di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dengan harga Rp 10 juta pertahun. Hal ini dilakukan lantaran DLH Kota Batu tak kunjung selesai dalam menghadapi permasalahan sampah.

20 Feb 2024 - 16:02
Masalah Sampah Stadion Brantas, Pedagang Pasar Pagi Sewa Lahan di Kabupaten Malang
Kondisi sampah di Stadion Brantas Kota Batu (Arul/SJP)

Kota Batu, SJP - Carut marut permasalahan sampah yang tak kunjung selesai membuat pedagang pasar pagi harus melakukan tindakan mandiri dengan menyewa lahan di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pasar Pagi Stadion Brantas Sutrisno membenarkan hal tersebut ketika dikonfirmasi pada Selasa (20/2/2024).

"Dari 1.097 pedagang pasar pagi yang ada di tempat relokasi. Dalam sehari bisa menghasilkan 2 ton sampah dan otu dari limbah sisa-sisa dagangan. Selama ini KSM Pasar Pagi mengurus sampah secara mandiri dari iuran pedagang. Bahkan hingga saat ini, kami tak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah," katanya.

Lebih lanjut, ia juga mengakui sebenarnya pihaknya telah menyewa lahan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang senilai Rp 10 juta per tahun.

Namun sejak 10 hari terakhir ini, pihaknya tak bisa membuang sampah ditempat tersebut, karena ditutup oleh warga sekitar lahan.

"Di lokasi kami menyewa, ada salah satu perusahaan yang ikut-ikutan buang sampah. Karena sampahnya terlalu banyak hingga meluber ke jalan. Akhirnya diprotes warga dan ditutup," jelasnya. 

Semenjak lahan yang disewa itu ditutup warga sekitar. Pihaknya kebingungan untuk membuang sampah dan Pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Pagi sampai saat ini terus mencari sewa lahan yang bisa digunakan membuang sampah.

"Kebetulan ada saudara di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang punya lahan. Sementara waktu ini bisa digunakan untuk membuang sampah. Namun tempatnya terlalu jauh," terangnya. 

Dengan adanya situasi yang cukup rumit ini, pihaknya berharap ada bantuan dari pemerintah soal pengelolaan sampah di pasar pagi. Contohnya seperti disediakannya alat pembakaran sampah. 

"Kami berharap ada bantuan dari Pemkot Batu terutama DLH. Minimal bantuan armada untuk mengangkat sampah ini. Kami menghubungi pihak DLH, tapi tidak ada respon," tandasnya. (*)

Editor: Toski Dermaleksana 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow