Legenda Calon Arang, Kisah Penyihir Jahat dan Perjuangan Mengalahkan Kutukan

Legenda Calon Arang adalah salah satu cerita rakyat dari Jawa Timur yang mengisahkan tentang seorang penyihir jahat yang menebar teror dengan menyebarkan wabah penyakit ke masyarakat.

09 Nov 2024 - 22:01
Legenda Calon Arang, Kisah Penyihir Jahat dan Perjuangan Mengalahkan Kutukan
Ilustrasi Penyihir Wanita (Foto: GNFI)

JAWA TIMUR, SJP - Legenda Calon Arang adalah salah satu cerita rakyat dari Jawa Timur yang mengisahkan tentang seorang penyihir jahat yang menebar teror dengan menyebarkan wabah penyakit ke masyarakat. Kisah ini berlatarkan Kerajaan Kahuripan dan menjadi salah satu cerita yang kaya akan nilai sejarah dan mitos.

Cerita dimulai dengan tokoh utama, seorang penyihir bernama Serat Asih, yang lebih dikenal dengan sebutan Calon Arang. Ia tinggal bersama putrinya, Ratna Manggali, di Desa Girah. Dengan kekuatan sihirnya yang besar, Calon Arang secara rutin mengirimkan penyakit mematikan kepada penduduk di Kerajaan Kahuripan. Tindakan kejam ini membuat Raja Airlangga geram dan memerintahkan Patih Narottama untuk menangkapnya.

Namun, meskipun Patih Narottama membawa pasukan yang cukup besar, mereka tidak mampu mengalahkan kekuatan Calon Arang. Penyihir itu dengan mudah menundukkan mereka dengan sihirnya yang sangat kuat. Kabar kekalahan pasukan kerajaan sampai ke telinga Raja Airlangga, yang merasa sangat kecewa, namun ia tidak menyerah.

Raja Airlangga akhirnya memanggil Empu Bharada, seorang ahli sihir dan juga sepupu Calon Arang, untuk mencari cara mengalahkan penyihir tersebut. Empu Bharada mengungkapkan bahwa kekuatan Calon Arang terletak pada sebuah kitab pusaka yang ia simpan di rumahnya. Dengan informasi ini, Empu Bharada merancang strategi dan mengutus muridnya, Bahula, untuk menikahi putri Calon Arang sebagai bagian dari rencananya.

Bahula pun menjalankan tugasnya dan melamar Ratna Manggali. Tanpa rasa curiga, Calon Arang menerima lamaran tersebut dan menikahkan putrinya dengan Bahula. Setelah menikah, Bahula mulai menjalankan peranannya untuk mencari kitab pusaka yang menjadi sumber kekuatan ibunya.

Setelah berhasil menemukan kitab tersebut, Bahula membawanya kembali kepada Empu Bharada. Di dalam kitab itu, terdapat petunjuk bahwa untuk mengalahkan Calon Arang, mereka memerlukan Keris Weling Sakti. Dengan petunjuk ini, Empu Bharada dan Bahula segera bergegas mencari keris sakti tersebut.

Setelah keris sakti ditemukan, mereka kembali menuju Desa Girah, tempat tinggal Calon Arang. Setibanya di sana, Calon Arang sudah menunggu mereka dengan penuh kemarahan. Ia merasa dikhianati oleh Bahula yang menikahi putrinya dan mencuri kitab pusakanya. Calon Arang pun mengamuk, menggunakan sihirnya untuk menyerang Bahula dan Empu Bharada.

Namun, dengan bantuan Keris Weling Sakti, Empu Bharada mampu menangkis setiap serangan sihir dan akhirnya berhasil menusuk Calon Arang. Dalam pertempuran itu, Calon Arang akhirnya tewas dan masyarakat Kerajaan Kahuripan pun terbebas dari wabah penyakit yang telah lama meresahkan mereka.

Dengan berakhirnya teror Calon Arang, kedamaian kembali tercipta di Kerajaan Kahuripan. Kisah ini menjadi simbol perjuangan dan pengorbanan untuk kebaikan masyarakat, serta mengingatkan kita akan pentingnya melawan kejahatan demi mencapai kedamaian. (**)

sumber: GNFI

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow