Kota Batu Butuh Reboisasi

Kota Batu juga memiliki karakteristik cuaca curah hujan tinggi dan sangat tinggi, termasuk pada bulan Februari ini disebut Gatot, merupakan puncak musim penghujan apabila melihat prakiraan cuaca BMKG.

17 Feb 2024 - 11:15
Kota Batu Butuh Reboisasi
Longsor yang terjadi di Kota Batu (Foto : Arul/Dokumen/SJP)

Kota Batu, SJP - Belum berakhirnya musim penghujan membuat BPBD Kota Batu mengimbau masyarakat untuk waspada ataupun mencegah potensi terjadimya tanah longsor, terutama bagi warga yang bermukim di dekat lereng.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Kota Batu, Gatot Nugroho menjelaskan pada Sabtu (17/2/2024), bila melihat geografis Kota Batu, kondisi wilayahnya terdiri dari lereng 30 sampai 45 persen dan hampir tegak lurus.

Kondisi ini tidak dibarengi adanya kerapatan vegetasi atau kerapatan pohon sebagai penguat tanah lereng.

“Saat kondisi curah hujan tinggi, tanah tidak bisa menahan karena tidak adanya kerapatan vegetasi ditambah lereng yang curam. Hal ini menjadi penentu potensi tingginya longsor di Kota Batu,” katanya. 

Kota Batu juga memiliki karakteristik cuaca curah hujan tinggi dan sangat tinggi, termasuk pada bulan Februari ini disebut Gatot, merupakan puncak musim penghujan apabila melihat prakiraan cuaca BMKG.

Ia mencontohkan kejadian longsor di Desa Tlekung, Junrejo akibat aliran irigasi tersumbat hingga air meluap dan masuk ke tanah dan akhirnya longsor.

“Makanya untuk di daerah lereng kalau ada aliran air di atasnya masyarakat kami coba untuk membuat lubang. Baik itu menggunakan bambu agar air terus mengalir,” sambung pria berkacamata tersebut.

BPBD Kota Batu sendiri merekomendasikan agar saluran irigasi ukuran dibuat sesuai dengan kebutuhan di wilayah lereng. Ini agar air tetap mengalir dan tidak tertahan dalam waktu lama.

“Setidaknya pemerintah desa melalui Kasun, RT, dan RW sering memantau daerah rawan longsor. Dan keterlibatan masyarakat sangat diperlukan,” imbuhnya.

Bila unsur- unsur tersebut juga perlu membuat suatu program seperti reboisasi atau penanaman pohon guna memperkuat tanah lereng sehingga dapat meminimalisasi terjadinya longsor.

“Pohon di lereng itu sekarang jarang. Sebenarnya kan akar-akar pohon itu sebagai penahan supaya tanah tidak longsor, seperti menanam pohon yang berbuah, sehingga selain mencegah longsor, juga buahnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat misalnya pohon alpukat,” tandasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow