Korban Bullying di Kota Batu Meninggal Akibat Pendarahan dan Penggumpalan Darah Pada Otak

Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin pada Sabtu (1/6/2024) dalam konferensi pers menegaskan motif di balik kekerasan itu adalah rasa tersinggung dari pelaku yang disuruh pencetak lembar tugas oleh korban.

01 Jun 2024 - 14:00
Korban Bullying di Kota Batu Meninggal Akibat Pendarahan dan Penggumpalan Darah Pada Otak
Proses pemakaman korban bullying (Istimewa/warga/SJP)

Kota Batu, SJP - Kematian seorang siswa SMP Negeri di Kota  Batu, RF, karena kasus perundungan diakibatkan dari pendarahan dan penggumpalan darah pada otak yang disebabkan retaknya batok kepala bagian kiri.

Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin pada Sabtu (1/6) dalam konferensi pers menegaskan motif di balik kekerasan itu adalah rasa tersinggung dari pelaku yang disuruh pencetak lembar tugas oleh korban.

"Berdasarkan keterangan yang didapat dari para pelaku, korban dengan inisial RF meminta tolong kepada MA salah satu pelaku mencetak tugas pada malam hari. Tersinggung oleh permintaan tolong itu, MA merencanakan pengeroyokan kepada RF dan mengajak teman-temannya yang lain," urainya.

Lebih lanjut, pada Kamis 29 Mei pukul 12.30, pelaku berinisial KA menjemput korban di rumahnya dengan sepeda motor dan diantar ke rumah MA.

Kemudian korban diajak ke Jl Cempaka yang disana sudah ada MI, KB, dan AS. Selanjutnya korban diturunkan oleh MA dan diajak berkelahi

Korban yang sendirian menolak berkelahi. Sehingga MI memukul korban pada kepala sebelah kiri dan mendapatkan tendangan dari MA. MA juga sempat menyeret korban.

KA yang sebelumnya bertugas menjemput korban juga melakukan pengambilan video pada saat kejadian, MI memukul dengan tangan kosong sebanyak tiga kali pada bagian kepala samping kiri dan belakang dan juga tendang sekali pada punggung korban. 

MA memukul dengan tangan kosong sebanyak dua kali pada tubuh bagian punggung, lalu menendang tiga kali pada perut, paha, dan bokong serta menyeret korban. Untuk AS, menyuruh MI melakukan pemukulan termasuk KB menyuruh MA melakukan pemukulan.

"Setelah melakukan kekerasan, korban diantar pulang oleh KA dan AS namun hanya sampai pom bensin di Jalan Lahor, Kota Batu. Korban ditinggal oleh KA dan AS," imbuhnya.

Pada Jumat 31 Mei 2024, pukul 06:00, korban mengeluh sakit pada kepala bagian belakang. Ia juga mengeluh mual kepada orangtua. Pada pukul 7:00 dibawa ke RS Hasta Brata Batu hingga pada pukul 10.00 korban dinyatakan meninggal dunia.

"Untuk TKP pengeroyokan dilakukan di Dusun Srebet, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu. Pihak Polres Batu juga telah melakukan olah TKP dan beberapa barang bukti juga sudah diamankan. Seperti handphone yang digunakan untuk merekam, baju korban dan beberapa barang lainnya,” pungkasnya. (*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow