Ketahui Penyebab Jerawat pada Bayi, Penanganan dan Cara Mengatasinya

Jerawat bayi adalah masalah kulit umum yang sering dialami oleh bayi berusia 4 hingga 6 minggu, atau beberapa hari setelah kelahiran.

09 Nov 2024 - 10:02
Ketahui Penyebab Jerawat pada Bayi, Penanganan dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Bayi (Foto: alodokter.com)

Suarajatimpost.com - Jerawat bayi adalah masalah kulit umum yang sering dialami oleh bayi berusia 4 hingga 6 minggu, atau beberapa hari setelah kelahiran. Meski umumnya bersifat sementara, jerawat bayi bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa bertahan hingga beberapa bulan. 

Penyebab Jerawat Bayi

Meskipun penyebab pasti jerawat bayi belum sepenuhnya diketahui, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko bayi terkena jerawat:

  1. Pengaruh Hormon
       Pada akhir kehamilan, hormon ibu dapat masuk ke dalam plasenta dan merangsang kelenjar minyak di kulit bayi. Ini bisa menyebabkan jerawat pada bayi setelah kelahiran. Beberapa bayi, terutama laki-laki dan yang berusia di atas 3 bulan, juga bisa mengalami jerawat akibat hormon androgen.
  2. Pertumbuhan Bakteri dan Jamur
       Kulit bayi memiliki flora normal yang terdiri dari bakteri. Namun, bila kulit bayi terlalu berminyak atau pori-porinya tersumbat, bakteri ini dapat berkembang biak dan menyebabkan jerawat. Selain itu, jamur kulit juga dapat berkontribusi terhadap munculnya jerawat.
  3. Kulit Bayi yang Sensitif
       Kulit bayi yang halus, tipis, dan sensitif rentan terhadap iritasi. Paparan bahan-bahan tertentu, seperti ASI, susu formula, sabun mandi yang mengandung deterjen, atau kain kasar, dapat menyebabkan peradangan dan jerawat.

Cara Mengatasi Jerawat Bayi

Meskipun jerawat bayi umumnya hilang dengan sendirinya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu mengatasi kondisi ini:

  1. Jaga Kebersihan Wajah Si Kecil
       Saat memandikan bayi, bersihkan wajahnya dengan lembut menggunakan air hangat, kemudian keringkan dengan handuk bersih. Hindari menggosok wajah bayi terlalu keras karena bisa menyebabkan iritasi.
  2. Hindari Penggunaan Losion pada Wajah
       Jangan mengoleskan losion atau krim wajah sembarangan pada kulit bayi, karena bisa membuat kulitnya kering dan memperburuk jerawat. Untuk mengatasi kulit kering, pilihlah pelembap bayi yang bebas minyak atau yang berlabel nonkomedogenik (tidak menyumbat pori-pori).
  3. Jangan Memencet Jerawat
       Hindari memencet atau menekan jerawat bayi, karena tindakan ini dapat memperparah kondisi dan menyebabkan infeksi. Memencet jerawat bisa membuat bakteri masuk ke dalam kulit, memperburuk peradangan.
  4. Konsultasikan ke Dokter jika Perlu
       Jika jerawat bayi tampak membengkak, bernanah, atau semakin banyak, segera konsultasikan ke dokter kulit. Dokter mungkin akan meresepkan salep atau krim khusus untuk mengatasi jerawat tersebut.

Kapan Harus ke Dokter?

Secara umum, jerawat bayi bukanlah masalah serius dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika jerawat semakin parah, bernanah, atau disertai demam, segera bawa bayi ke dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dengan perawatan yang tepat dan kesabaran, jerawat bayi biasanya akan hilang tanpa meninggalkan bekas. Pastikan untuk menjaga kebersihan kulit bayi dan hindari penggunaan produk yang dapat memperburuk kondisi kulitnya. (**)

sumber: alodokter.com

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow