Inspeksi SPBU Surabaya: Polda Jatim, Pertamina, dan Dinas Metrologi Nyatakan BBM Aman Sesuai Standar Jelang Lebaran
Inspeksi SPBU diperoleh dua sampel bahan bakar di 2 SPBU, yakni di SPBU Pertamina 54.601.100 Ngagel dan SPBU Pertamina 51.601.65 Jemursari dinyatakan sesuai standar tidak ada kandungan yang terkontaminasi. Usai juga dilakukan cek dengan tera di beberapa SPBU sudah sesuai dengan SOP.
Surabaya, SJP - Ditreskrimsus Polda Jatim, Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus, dan Dinas Metrologi Kota Surabaya bekerjasama dalam inspeksi mendadak di sejumlah SPBU di Surabaya untuk memastikan keamanan dan standar bahan bakar minyak (BBM) yang dijual jelang kesiapan angkutan mudik lebaran Idul Fitri 1445 H/2024.
Hasil Inspeksi Polda Jatim, kualitas bahan bakar minyak sesuai standar dinyatakan aman usai dilakukan pengecekan lokasi ke wilayah SPBU di Surabaya.
Hal itu diungkapkan Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jatim, AKBP Sinwan , Rabu (3/4/2024) tersampaikan saat dikonfirmasi suarajatimpost.com bahwa hasil sidak menunjukkan bahan bakar yang dijual sesuai standar.
Dalam keterangan disebutkan saat pengecekan lokasi (2/4) di SPBU Surabaya telah diperoleh dua sampel bahan bakar di 2 SPBU, yakni di SPBU Pertamina 54.601.100 Ngagel dan SPBU Pertamina 51.601.65 Jemursari.
"Hasilnya, bahan bakar yang dijual telah sesuai dengan standar," jelasnya.
Sinwan juga lanjutkan saat pengecekan lokasi SPBU, dilakukan oleh tim Reskrimsus Polda Jatim bersama rekan dari Pertamina termasuk Metrologi Kota Surabaya telah lakukan uji standarisasi pengecekan bahan bakar minyak di beberapa SPBU wilayah Surabaya berlangsung dengan wajar dan lancar.
"Pertama, dilakukan cek kaitannya dengan kandungan air, bahwa sudah kita cek sama-sama tidak ada kandungan yang terkontaminasi. Kedua, kita cek dengan tera, tera di beberapa SPBU sudah sesuai dengan SOP," ujar AKBP Sinwan kepada awak media.
Sementara itu dikatakan sama oleh Kepala Tata Usaha Metrologi Kota Surabaya, Abdullah Mujahid uraikan juga terkait kandungan kadar air, kualitas bahan bakar masih dalam batas toleransi yang aman untuk dijual kepada masyarakat.
"Pengujian di beberapa SPBU telah dilakukan, dari sisi metrologi telah kita adakan uji sampling dan temukan dalam batas toleransi. Seperti di SPBU Jemursari itu minusnya 5 mililiter, barusan juga sama," bebernya.
Menurut metrologi itu, sambungnya masih aman dijual untuk umum, masih dalam batas toleransi, adapun batas atasnya adalah 100 mililiter per 20 liter, kalau dari Pertamina 60 mililiter per 20 liter.
Kendati itu, pihak Pertamina, Taufiq Kurniawan dari Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus tegaskan bahwa Pertamina telah rutin melakukan pengecekan dan memastikan kesiapan SPBU dalam berbagai aspek.
Adapun kondisi kesiapan termasuk dari aspek keamanan dan keselamatan di lingkungan SPBU, pengecekan dombak SPBU agar tak terkontaminasi air, hingga berbagai pengecekan lain gun akelancaran sampai pada tingkat antisipasi antrian panjang saat pembayaran non tunai saat musim mudik lebaran.
"Pengecekan dimaksud mulai literan teranya. Aspeknya meliputi quality dan quantity, jenis warna sudah disaksikan bersama bahwa pengecekan terhadap bahan bakar pertalite di SPBU Ngagel dan Jemursari sebagai sampel itu masih masuk dalam batas toleransi yang ditetapkan Lab Metrologi, yaitu di bawah 0,5%," cetusnya.
"Kalau kita (Pertamina) standarnya sekitar 60 ml. Ini membuktikan bahwa seluruh SPBU se-Jatim, Bali, bahkan Nusa Tenggara dalam posisi sesuai dengan standar sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," imbuh Taufiq.
Selain memastikan bahan bakar yang dijual sesuai standar serta aspek pembayaran juga menjadi perhatian Pertamina. Harapannya, dengan sistem pembayaran non tunai yang selama ini telah diterapkan, bisa mencegah terjadinya antrean panjang di SPBU ketika musim mudik lebaran mendatang tiba.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?