Inflasi 2024 Diproyeksikan Terkendali di Bawah 2 Persen, Josua Pardede: Ruang Penurunan BI-Rate Terbuka

Ekonom Bank Pertama, Josua Pardede, memproyeksikan tingkat inflasi Indonesia akan tetap terkendali dan berada di bawah 2% hingga akhir tahun 2024

02 Dec 2024 - 15:02
Inflasi 2024 Diproyeksikan Terkendali di Bawah 2 Persen, Josua Pardede: Ruang Penurunan BI-Rate Terbuka
ilustrasi inflasi (B-Universe Photo/Joanito De Saojoao)

Suarajatimpost.com - Ekonom Bank Pertama, Josua Pardede, memproyeksikan tingkat inflasi Indonesia akan tetap terkendali dan berada di bawah 2 persen hingga akhir tahun 2024. Inflasi diperkirakan berkisar antara 1,7 persen hingga 2 persen, lebih rendah dibandingkan dengan 2,81 persen pada 2023, menunjukkan lingkungan inflasi yang lebih stabil. 

Menurut Josua, angka inflasi yang rendah memberi ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, terutama jika langkah serupa diambil oleh The Fed. Ia memperkirakan inflasi akan tetap di bawah 2 persen pada 2024, namun akan sedikit meningkat pada 2025 hingga sekitar 3 persen, dipengaruhi oleh beberapa faktor.

“Kami memperkirakan inflasi akan tetap berada di bawah 2 persen pada akhir 2024, dengan proyeksi kenaikan menjadi sekitar 3 persen pada 2025,” kata Josua dikutip dari Antara, Senin (2/12/2024).

Faktor penyebab utama inflasi yang lebih rendah adalah tekanan harga energi global yang terpengaruh ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kawasan Eropa, yang kemungkinan akan diimbangi oleh penurunan permintaan global. Josua juga mengingatkan adanya potensi lonjakan inflasi musiman menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.

Pada 2025, inflasi diperkirakan meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah, seperti pemberlakuan cukai minuman kemasan berpemanis dan peningkatan tarif PPN. Meski demikian, inflasi diperkirakan tetap terkendali di kisaran 3,12 persen, yang masih berada dalam target Bank Indonesia antara 1,5 persen hingga 3,5 persen.

Untuk bulan November 2024, Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia diprediksi akan mengalami inflasi bulanan sebesar 0,3 persen, naik dari 0,08 persen di bulan Oktober. Kenaikan ini diperkirakan terjadi karena permintaan musiman yang meningkat menjelang liburan. Selain itu, harga pangan juga diprediksi mengalami kenaikan, dengan inflasi untuk komoditas pangan diperkirakan mencapai 0,95 persen.

Inflasi tahunan pada November 2024 diperkirakan turun menjadi 1,55 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan 1,71 persen di bulan Oktober, mendekati batas bawah kisaran target inflasi Bank Indonesia. Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan sedikit naik menjadi 2,26 persen (yoy) dari 2,21 persen (yoy) di bulan sebelumnya.

Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis angka inflasi untuk bulan November 2024. (**)

sumber: investor.id

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow