Industri Pengolahan Jadi Penyumbang Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Jawa Timur
Industri pengolahan menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur triwulan III-2024 sebesar 1,77 persen, didorong sektor makanan, minuman, dan kertas, kata BPS Jatim.
SURABAYA, SJP - Industri pengolahan menorehkan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan III tahun 2024, menurut lapangan usaha dengan persentase mencapai 1,77 persen.
Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Zulkipli, dalam Konferensi pers rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Perkembangan Keadaan Ketenagakerjaan dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur yang digelar di Ruang Vicon, Kantor BPS Jawa Timur, Selasa (5/11/2024).
"Industri pengolahan menjadi sektor yang paling besar memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di triwulan ini," ungkap Zulkipli.
"Hal ini terutama didorong oleh meningkatnya kinerja di sektor industri makanan dan minuman, serta industri kertas dan jasa reparasi mesin," imbuhnya.
Pada triwulan III-2024, perekonomian Jawa Timur yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 808,53 triliun, sementara PDRB atas dasar harga konstan 2010 berada di angka Rp 492,43 triliun.
Secara year-on-year (y-on-y), ekonomi Jawa Timur pada triwulan ini tumbuh sebesar 4,91 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selain industri pengolahan yang menjadi kontributor tertinggi, pertumbuhan ekonomi di Jatim juga didukung oleh sektor perdagangan dan pertanian.
Sektor perdagangan masih menunjukkan pertumbuhan positif meski melambat, didorong oleh aktivitas perdagangan besar dan eceran, terutama di luar kendaraan bermotor.
Sementara itu, sektor pertanian mengalami peningkatan berkat naiknya produksi tanaman pangan seperti padi, tebu, dan tembakau, serta produksi peternakan daging sapi dan ayam ras.
Jika dilihat melalui pertumbuhannya, Zulkipli memaparkan, semua sektor mengalami pertumbuhan positif di Triwulan III 2024, kecuali sektor pertambangan dan penggalian.
“Sektor administrasi pemerintahan juga mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 9,85 persen, didorong oleh peningkatan belanja pegawai di tingkat APBN dan APBD,” jelasnya.
Kenaikan mobilitas masyarakat juga turut mengangkat kinerja sektor transportasi dan komunikasi. Fenomena ini memperlihatkan bahwa masyarakat Jawa Timur mulai beradaptasi dengan peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi setelah masa pandemi, yang memberikan dampak positif pada sektor-sektor terkait. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?