Hadapi Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi, Ini Langkah dan Imbauan BPBD Bondowoso

Selain berkolaborasid dengan Dinas BSBK dan DLH, BPBD juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan siaga dalam mernghadapi perubahan cuaca ektrem, hujan deras dan angin kencang.

07 Nov 2024 - 16:00
Hadapi Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi, Ini Langkah dan Imbauan BPBD Bondowoso
Proses evakuasi pohon tumbang di wilayah Pasar Induk Bondowoso, yang menimpa sebuah mobil dan motor (Foto : Rizqi/SJP)

BONDOWOSO, SJP – Berdasarkan rilis dari Badan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah di Indonesia akan menghadapi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi basah sejak awal November 2024.

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menyampaikan, beberapa wilayah, terutama di Sumatera, Kalimantan, serta Jawa bagian tengah dan barat, telah memasuki musim hujan. 

“Sementara itu, wilayah lain di Pulau Jawa diperkirakan akan menyusul pada dasarian kedua November 2024,” ujarnya dalam rilis resmi BMKG yang diterima media ini, Rabu (6/11/2024) kemarin.

BMKG juga memprediksi adanya cuaca ekstrem dalam sepekan mendatang, dengan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang antara 7 hingga 12 November 2024. 

“Ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan intensitas hujan di beberapa wilayah Indonesia, berdampak pada kegiatan sehari-hari, serta operasional transportasi udara dan laut,” begitu keterangan dalam rilis BMKG.

Menyikapi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, bersama beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan memperkuat kewaspadaan, terutama dengan memaksimalkan infrastruktur sumber daya air di wilayah urban yang rawan banjir. 

“Kami dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Dinas BSBK untuk memperhatikan kapasitas sistem drainase, peresapan, serta tampungan air agar dapat mencegah terjadinya banjir," kata Kabid PK2 BPBD Bondowoso, Yuliono Triandana, Kamis (7/11/2024).

Tak hanya banjir, potensi bencana angin puting beliung di Kabupaten Bondowoso juga menjadi atensi, mengingat saat ini sudah terjadi di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Kota, Grujugan, Tamanan dan Maesan.

Oleh sebab itu, kata Yuli, BPBD juga akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan pengeprasan pohon yang ada di pinggir jalan dan berpotensi mudah tumbang saat diterjang angin kencang.

“Dalam waktu 1-2 hari, kami akan bersurat dan bekerja bakti untuk mengantisipasi dampak dari bencana angin puting beliung, dengan memelakukan pengeprasan pohon yang rawan tumbang,” terangnya.

Kepada masyarakat, BPBD mengimbau agar selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi basah yang akan melanda Bondowoso. Terutama hujan deras yang disertai dengan angin kencang.

“Menyiapkan diri, stamina dan kesehatan, mulai membersihkan saluran drainase, mengepras pohon yang rimbun dan rawan tumbang. Hati-hati di jalan dan jika tidak penting, jangan keluar rumah, saat cuaca sudah rawan hujan dan angin,” pesannya.
 
Sementara, Plt Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan Bina Kontruksi (BSBK) Bondowoso, Anshori, membenarkan jika OPD yang dipimpinnya siap berkolaborasi dengan semua OPD dalam pencegaran bencana.

“Kami siap bersinergi dengan semua OPD,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow