Gelar Kursus Silang Budaya, Sejarah UM Hadirkan MGMP Sejarah Se Jawa Timur

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendampingi guru dalam mengembangkan materi sejarah dalam pembelajaran khususnya materi khusus silang budaya dan pendekatan terhadap toponimi situs-situs sejarah.

01 Jun 2024 - 15:15
Gelar Kursus Silang Budaya, Sejarah UM Hadirkan MGMP Sejarah Se Jawa Timur
Gelar Kursus Silang Budaya, Departemen Sejarah Universitas Negeri Malang (UM) Ajak guru MGMP Sejarah Se-Jawa Timur Menggali Potensi Sejarah Lokal. Sabtu, (1/6/2024) (Donnt/SJP)

Kota Malang, SJP - Departemen Sejarah, FIS UM adakan Kursus Silang Budaya mengenai Toponimi Situs-Situs Sejarah pada Sabtu, (1/6).

Acara ini dihadiri oleh MGMP Sejarah Se-Jawa Timur yang dilaksanakan bertempat di SMA Negeri 3 Sidoarjo.

Ada tiga pemateri terkemuka yakni Drs. Slamet Sujud  P J, M.Hum., Eko Jarwanto, M.Hum., dan Dr. Daya Negri Wijaya, S.Pd. M.A. 

Semakin spesial, acara ini dibuka dan dimeriahkan oleh Wakil Dekan II, FIS UM yakni Dr. Deny Yudo Wahyudi, S.Pd., M.Hum. yang juga selaku ketua pelaksana dari acara ini.

"Kita sering kali mendengar nama-nama yang mengandung sejarah di tempat kita tinggal. Bukan hanya sebuah nama saja, tetapi kita dapat merekonstruksi dan menjadikannya sebagai kritik sumber dalam penelitian sejarah," ujar Denny kepada Suarajatimpost.com

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendampingi guru dalam mengembangkan materi sejarah dalam pembelajaran khususnya materi khusus silang budaya dan pendekatan terhadap toponimi situs-situs sejarah.

Kegiatan kursus silang budaya memfasilitasi guru-guru MGMP Sejarah Jawa Timur dalam mengembangkan potensi sumber data sejarah yang ada di lingkungan sekitarnya, utamanta wilayah Mojokerto yang memiliki berbagai sumber data terkait toponimi.

Kegiatan penyampaian materi diawali dengan penyampaian dari Sujud mengenai toponimi situs-situs sejarah.

"Toponimi adalah ilmu menempatkan memori manusia terhadap benda/tempat. Hal ini bertujuan untuk menelusuri arti, asal-usul, dan latar belakang (alasan) suatu tempat," terangnya.

Selanjutnya dalam penyampaian materi selanjutnya, Daya menyebutkan bahwa dalam pembelajaran, peserta didik diharap mampu mengembangkan konsep-konsep dasar sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah dalam lintasan lokal, nasional, dan global.

Lebih lanjut, Eko dalam penyampaian materi juga menyebutkan bahwa contoh toponimi biasa dibagi dalam klasifikasi seperti berikut:
Benda/Objek = Gapuro, Watu Gajah, Karang Liman
Tumbuhan = Bungah, Karang Poh, Cerme
Peristiwa/kondisi = Gresik, Leran, Pesucinan
Doa/Harapan = Sidayu, Sukorejo, Sidomukti" 

Respon positif ditunjukkan oleh guru MGMP Sejarah Jawa tinur sebagai peserta dari kegiatan sosialisasi ini.

Selaras dengan output kegiatan penugasan peserta yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mengembangkan pemikiran terkait toponimi daerah sekitar.

Deny juga berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya sampai disini saja, akan tetapi kedepannya dapat berkolaborasi lagi dengan MGMP Jawa Timur untuk pembahasan yang lebih mendalam serta bisa langsung terjun ke lapangan untuk mengamati sumber primernya. (0)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow