Evakuasi Korban Banjir Sakit Stroke dan Ibu Hamil di Mojokerto Berlangsung Dramatis

MOJOKERTO, SJP - Banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto perlahan terus mengalami kenaikan. 

Pantauan di lokasi pada Selasa (10/12/2024) sore, ketinggian banjir antara 50 sampai 100 sentimeter dan air sudah masuk ke dalam rumah. 

Sejumlah personel gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sejumlah relawan terus berjibaku melakukan evakuasi terhadap korban banjir. 

Terutama pada korban kelompok rentan, seperti orang sakit, orang lumpuh, ibu hamil, lansia dan anak-anak. 

Evakuasi terhadap lansia yang mengidap sakit stroke berlangsung dramatis, sembari menunggu perahu karet datang, korban digendong hingga akhirnya dinaikkan ke atas perahu. 

Para personel gabungan harus melewati jalan dengan kondisi banjir ketinggian sekitar 70 sentimeter dan berjalan sembari menyeret perahu karet sekitar 1,5 kilometer menuju posko pengungsian. 

"Evakuasi kelompok rentan berlangsung dramatis, karena harus berjalan dengan menyeret perahu sejauh itu," ucap Mahendra, Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Satpol PP Kabupaten Mojokerto, saat diwawancarai, Senin (10/12/2024). 

Dia menyebut, di hari itu jumlah kelompok rentan yang dievakuasi ada puluhan, paling banyak adalah anak-anak atau bayi. 

1 orang ibu hamil besar, 1 orang ibu yang baru selesai melahirkan, 1 orang lansia pengidap penyakit stroke dan 1 orang lansia yang lumpuh, selebihnya adalah bayi dan anak-anak. 

Setelah melakukan evakuasi, pihaknya juga memastikan agar para kelompok rentan ini berada di tempat aman dari banjir sekaligus pendistribusian logistik kebutuhan mereka dipastikan sampai. 

"Selain evakuasi kita juga memastikan mereka aman, mulai tempat, makan bahkan kebutuhannya," pungkasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian