Dukung Merdeka Belajar, UM Gelar Pelatihan Penyusunan Instrumen Diagnostik Non-Kognitif
Pelatihan ini digelar untuk mengukur psychological well-being atau kesejahteraan psikologis yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang (UM).
Kota Malang, SJP - Guna meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesejahteraan psikologis siswa, guru Bimbingan dan Konseling (BK) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kabupaten Malang, menghadiri pelatihan khusus dalam penyusunan instrumen diagnostik non-kognitif.
Pelatihan ini digelar untuk mengukur psychological well-being atau kesejahteraan psikologis yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang (UM).
Pelatihan ini dilakukan untuk memperkuat kompetensi profesional guru BK dalam mengidentifikasi kondisi psikologis siswa dan menjadi dasar pemberian layanan.
Pelatihan tersebut diselenggarakan melalui blended training dengan pelaksanaan daring dan luring selama bulan Agustus-September 2023.
Kegiatan pertama secara online dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2023, untuk menjelaskan materi pengantar kegiatan penyusunan instrumen diagnostik.
Kegiatan dilakukan dengan memberikan paparan materi urgensi asesment diagnostik dalam Merdeka Belajar, konsep psychological well-being, penyusunan instrumen asesment teknik non tes, dan uji validitas serta reliabilitas instrumen.
Kegiatan pelatihan luring 1 dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2023 dilakukan di gedung D6 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Kegiatan dilakukan dengan membedah item pernyataan pada skala psychological well-being, yang telah dikembangkan oleh para guru BK.
Pada kegiatan bedah instrumen ini, para peserta dan dosen mengidentifikasi satu persatu item pernyataan yang dikembangkan untuk direvisi dan diberikan masukan.
Kegiatan luring 1 menghasilkan item-item yang disepakati.
Selanjutnya peserta diberikan tugas untuk menyebarkan skala psychological well-being untuk menguji validitas dan reliabilitas.
Pertemuan luring 2 dilakukan pada tanggal 23 September 2023.
Pada pertemuan ini juga dilakukan penyusunan pedoman penggunaan skala psychological well-being.
Hasil ini selanjutnya ditindak lanjuti dengan penggunaan skala yang telah dikembangkan sebagai dasar pemberian layanan bagi siswa.
"Pelatihan ini cocok sekali dengan kebutuhan guru BK saat ini. Kita juga perlu menindak lanjuti pelatihan ini dengan membuat aplikasi untuk laporan hasil assessment," ujar salah seorang guru BK peserta pelatihan, Indira kepada suarajatimpost.com, Jumat (29/9/2023).
Sekretaris Departemen BK sekaligus Ketua Kegiatan Pelatihan, Widya Multisari, M Pd mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung profesi bimbingan dan konseling dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan guru BK di lapangan.
“Pelatihan ini salah satu contoh bukti implementasi dari kebutuhan guru BK yang kami wujudkan dan coba penuhi," tambahnya.
Lebih lanjut, kegiatan pelatihan penyusunan instrumen diagnostik non-kognitif untuk psychological well-being ini adalah contoh nyata dari upaya BK FIP UM untuk mendorong guru BK, dalam memberikan pelayanan pendidikan yang holistik dan mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh.
“Semoga dengan instrumen yang lebih baik, guru BK dapat memberikan bantuan yang lebih efektif kepada siswa dalam mencapai kesejahteraan psikologis yang optimal,” tandasnya. (0)
Editor : Noordin
What's Your Reaction?