Dosen UM Pendampingan Usaha Roti di Panti Asuhan Taslimiyah

Yayasan Taslimiyah sendiri mempunyai unit usaha ekonomi berupa food and bakery agar tidak terlalu tergantung dari para donatur dalam menyukupi kegiatan operasionalnya. 

30 Jun 2024 - 13:00
Dosen UM Pendampingan Usaha Roti di Panti Asuhan Taslimiyah
Tim pengabdian masyarakat UM gelar pendampingan peningkatan produksi dan daya beli usaha roti Taslimiyah dengan metode Sensory Marketing. Minggu, (30/6/2024) (Akhirul/SJP)

Kota Malang, SJP - Universitas Negeri Malang menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Yayasan Panti Asuhan Taslimiyah, Minggu (30/6).

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pendampingan peningkatan produksi dan daya beli usaha roti Taslimiyah dengan metode Sensory Marketing.

Kegiatan pendampingan yang berlokasi di Kecamatan Bululawang ini diketuai oleh Dr. Akhirul Aminulloh, Yuventia Prisca, M.Fil., dan Ratna Triwurian Danu, M.I.Kom dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Malang.

"Kegiatan ini merupakan kali pertama yang diadakan antara UM dan Panti Asuhan Taslimiyah," tutur Ahmad Fairus Abad, Pengurus Yayasan Taslimiyah.
 
Yayasan Taslimiyah sendiri mempunyai unit usaha ekonomi berupa food and bakery agar tidak terlalu tergantung dari para donatur dalam menyukupi kegiatan operasionalnya. 

"Usaha roti ini dirintis mulai tahun 2020 ketika pandemi Covid-19. Selain itu, kegiatan usaha roti ini juga untuk melatih anak-anak panti yang sudah cukup dewasa dalam berwirausaha. Jadi kegiatan usaha roti ini, selain dikerjakan oleh pengurus dan pegawai juga dibantu oleh beberapa anak panti yang sudah dewasa," tambahnya.

Lebih lanjut, dalam kegiatan pendampingan ini ditekankan bagaimana usaha roti perlu menerapkan strategi pemasaran yang efektif untuk menarik dan memertahankan pelanggan. 

Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah sensory marketing. 

"Sensory marketing adalah pendekatan pemasaran yang memanfaatkan panca indera konsumen untuk menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan berkesan terhadap produk," ujar Ketua Tim Pengabdian, Akhirul Aminulloh

Dengan memanfaatkan indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba, usaha roti dapat meningkatkan daya tarik produknya dan membedakan diri dari pesaing.
 
Penglihatan (Visual) adalah salah satu indera yang paling kuat dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. 

Kemasan yang menarik dan estetis dapat meningkatkan daya tarik produk.

Penggunaan warna-warna yang menggugah selera dan desain yang mencerminkan kualitas serta keunikan roti yang dijual sangat disarankan.  

Penataan produk yang rapi dan pencahayaan yang baik dapat juga meningkatkan visual appeal. 

Kemudian penggunaan foto berkualitas tinggi dalam iklan dan media sosial juga penting.
 
Penciuman (Olfactory), aroma memiliki kekuatan besar dalam memengaruhi mood dan keputusan pembelian konsumen. 

Aroma yang menggugah selera dapat menarik pelanggan untuk mencoba produk. 

Perasa (Gustatory), rasa adalah elemen kunci dalam bisnis roti. Memberikan sampel gratis kepada pelanggan untuk mencoba berbagai jenis roti. Ini dapat mendorong mereka untuk membeli lebih banyak. 

Mengembangkan variasi rasa yang unik dan berbeda dari kompetitor. Roti dengan rasa yang unik dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan. 

Peraba (Tactile), indera peraba juga berperan dalam pengalaman konsumen. Tekstur produk, misalnya renyah di luar dan lembut di dalam. Tekstur yang baik dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Penggunaan kemasan yang nyaman dan mudah dibawa juga penting. Serta kemasan yang ergonomis dapat meningkatkan pengalaman pelanggan.
 
"Dengan menerapkan sensory marketing, usaha roti di Panti Asuhan Taslimiyah diharapkan dapat menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan berkesan bagi konsumen," lanjut Akhirul.

Memanfaatkan indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba secara optimal dapat meningkatkan daya tarik produk usaha roti Taslimiyah, membedakan merek dari kompetitor, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.

Penerapan metode sensory marketing adalah langkah strategis yang dapat membawa usaha roti Taslimiyah menuju kesuksesan jangka panjang, dan menjadikan unit usaha roti sebagai pendapatan yang bisa menopang kebutuhan operasional di Panti Asuhan Taslimiyah.
 
"Kegiatan pendampingan di Yayasan Panti Asuhan Taslimiyah ini tidak hanya berhenti pada kegiatan pada saat ini. Namun, mendatang akan ada keberlanjutan kegiatan-kegiatan lainnya seperti tentang keorganisasian yayasan, pengelolaan ekonomi tayasan, serta pembukuan dan administrasi perkantoran di yayasan," tandasnya.

Sebagai tambahan informasi, pihak Yayasan Taslimiyah sendiri yang diwakili oleh Ahmad Fairus Abad mengucapkan banyak terima kasih kepada Universitas Negeri Malang melalui dosen-dosen Ilmu Komunikasi yang telah turut membantu dalam peningkatan usaha roti di Taslimiyah dan berharap kegiatan ini terus berlanjut. (0)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow