Dolanan dan Lagu Anak Nusantara Meriahkan Anniversary Grand Mercure Malang
Art of Children Enjoyment (ACE) yang mengusung tema dolanan tempo dulu dengan mengedepankan budaya setempat mengajak para undangan seremoni Anniversary Grand Mercure bernostalgia.
Kota Malang, SJP - Berawal dari keresahan trend Citayam Fashion di Kayutangan Heritage beberapa tahun lalu, pegiat seni asal Kota Malang bernama Hakim berinisiasi membentuk komunitas yang concern membawakan lagu anak dan dolanan (permainan) anak tempo dulu.
Konsep ini bertujuan untuk tidak melupakan budaya asli Indonesia khususnya Kota Malang yang dirasa sudah mulai tergeser oleh trend yang tidak baik.
"Kami meminta slot kepada Disporapar kala itu, agar diberikan slot bermain dolanan tradisional di kawasan Heritage Kayutangan, disetujui, dan ternyata banyak yang antusias," katanya kepada suarajatimpost.com kala menghadiri undangan pembukaan seremoni Anniversary Grand Mercure Kota Malang, Ahad siang (1/10/2023) kemarin.
Hakim mengaku awalnya hanya bermain di kayutangan sebulan sekali atau dua kali, karena sekarang lebih sering diundang di kegiatan seperti hari ini.
Ia menuturkan jika apa yang dilakukan bersama rekan-rekannya untuk melakukan kegiatan selayaknya anak-anak, tidak mengikuti orang dewasa.
"Intinya kami lakukan sesuai dengan usia anak, lagunya-lagu anak, kontennya nggak konten dewasa, apalagi rame-ramenya Citayam, bahaya bagi mereka (anak-anak)," tukasnya.
Dalam mengisi agenda di Grand Mercure kala itu, tak hanya anak-anak, pihaknya juga mengajak bermain para undangan penting untuk bermain permainan atau dolanan tradisional bersama-sama.
"Mantan Wali Kota Sutiaji pernah juga mengikuti dolanan dengan melantunkan lagu dolanan tersebut hingga usai malam hari waktu itu di kayutangan," kenangnya kala mempersembahkan kegiatan tersebut.
Terlihat Sugito Adhi selaku General Manager Grand Mercure Malang Mirama bersama para undangan antusias mengikuti gerakan dalam bermain bersama anak-anak hingga acara selesai.
Hakim menyebut bahwa ini juga bukan hanya komunitas namun ia sebut sebagai Art of Children Enjoyment (ACE) yang mengusung tema dolanan tempo dulu dengan mengedepankan budaya setempat.
Ia mendapatkan undangan resmi dari GM Grand Mercure yang kebetulan mengusung budaya lokal Malang dalam seremoni ulang tahun ke 2 hotel tersebut.
Terdengar sayup-sayup lagu Cublak-cublak Suweng, Gundul-Gundul Pacul diiringi gamelan dilantunkan sekira 25 anak yang hadir dalam agenda tersebut.
Hakim berharap melalui giat tersebut akan banyak bermunculan pegiat seperti dirinya agar budaya lokal khususnya permainan anak-anak tempo dulu tetap lestari.
"Harapan saya, setiap kampung di Malang Raya ada pegiat-pegiat budaya yang mau melestarikan, agar permainan tradisional tidak hilang dan dikenal sampai kapanpun," pungkasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?