Cinta Instan, Apakah Anda Mengalami Emofilia?
Bagi mereka yang mengejar sensasi jatuh cinta dan sering bergonta-ganti pasangan, mungkin Anda mengalami emofilia
Suarajatimpost.com - Cinta pada pandangan pertama mungkin menjadi keyakinan bagi sebagian orang. Namun, ada yang lebih ekstrem: mereka yang dengan cepat menyatakan cinta setelah hanya satu atau dua kali pertemuan, dan tak lama setelah putus, mereka sudah menemukan cinta baru. Apakah Anda termasuk dalam kategori ini?
Apa Itu Emofilia?
Bagi mereka yang mengejar sensasi jatuh cinta dan sering bergonta-ganti pasangan, mungkin Anda mengalami emofilia. Emofilia adalah kondisi di mana seseorang jatuh cinta dengan cepat dan mudah. Meskipun tampak sepele, kondisi ini dapat berdampak negatif pada kehidupan emosional dan hubungan Anda.
Menurut Dr. Patrice Le Goy, seorang psikolog dari Amerika Serikat, emofilia bukanlah diagnosis kesehatan mental resmi, tetapi jika tidak ditangani, dapat menyebabkan perilaku berisiko, kesulitan dalam mengatur emosi, dan hubungan yang penuh gejolak.
Karakteristik Pengidap Emofilia
Orang dengan emofilia sering kali merasakan sensasi jatuh cinta tanpa memahami perasaan secara mendalam. Mereka mungkin berpikir bahwa setiap orang baru adalah "yang terbaik" secara berulang. Gejala emofilia mencakup kecenderungan untuk mengabaikan tanda-tanda bahaya dari pasangan yang berpotensi beracun atau tidak cocok.
Dr. Le Goy menjelaskan bahwa individu dengan emofilia cenderung terjebak dalam hubungan yang tidak sehat karena terlalu fokus pada perasaan jatuh cinta dan versi ideal dari pasangan mereka. Ini dapat menyebabkan mereka terjebak dalam hubungan dengan orang-orang yang egois atau narsis.
Penyebab Emofilia
Penyebab pasti emofilia belum sepenuhnya dipahami, tetapi bisa jadi terkait dengan ketidakseimbangan hormon seperti dopamin dan serotonin. Orang dengan emofilia juga mungkin mencari kesenangan dari pengalaman jatuh cinta, yang dapat mendorong ketidaksetiaan.
Kondisi ini juga bisa dihubungkan dengan karakter kepribadian lain, seperti dark triad—kombinasi narsisme, Machiavellianisme, dan psikopati—meskipun sulit untuk menentukan penyebabnya secara pasti.
Dampak Emofilia dalam Hubungan
Emofilia dapat menyebabkan hubungan romantis menjadi bermasalah, membuat seseorang berpindah dari satu hubungan ke hubungan lainnya dengan cepat. Lonjakan awal hormon kebahagiaan sering kali tidak cukup kuat untuk mempertahankan hubungan jangka panjang. Akibatnya, individu yang merasa telah menemukan "yang terbaik" mungkin kesulitan untuk keluar dari situasi yang tidak sehat.
Hubungan yang dibangun di atas dasar emofilia sering kali tidak memiliki kedalaman atau keterikatan yang kuat. Oleh karena itu, penting untuk mengenal pasangan secara lebih mendalam selama proses berpacaran. Jangan terburu-buru memuja seseorang yang baru Anda temui; perhatikan konsistensi tindakan mereka seiring waktu.
Membangun Hubungan Sehat
Untuk menciptakan hubungan jangka panjang yang sehat, diperlukan investasi waktu, tenaga, dan kesabaran untuk memahami kepribadian pasangan serta apa yang Anda butuhkan dalam sebuah hubungan. Meskipun penting untuk meninggalkan hubungan yang tidak membahagiakan, introspeksi juga diperlukan agar kesalahan dari hubungan sebelumnya tidak terulang kembali.
Dengan pemahaman dan kesadaran tentang emofilia, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan memuaskan. (**)
sumber: cxomedia.id
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?