Cerita Petani di Kota Probolinggo, Harga Gabah Tinggi Tapi Terancam Gagal Panen

Kota Probolinggo, SJP - Petani padi di Probolinggo menghadapi tantangan besar dalam menghadapi serangan hama dan cuaca ekstrim yang mengancam panen mereka. 

Meskipun harga jual gabah sedang tinggi, namun para petani di daerah ini tidak dapat menikmati keuntungan tersebut. 

Salim, salah satu petani di Kota Probolinggo, mengeluhkan bahwa tanaman padinya terancam gagal panen di tengah kondisi harga gabah yang mencapai Rp 8.000 per kilogram.

Ketika ditinjau ke lokasi, banyak tanaman padi yang roboh dan rusak akibat serangan hama dan angin kencang. 

“Bagaimana bisa menikmati hasil panen, lah wong padinya diserang hama, yang membuat banyaknya bulir padi tidak berbuah maksimal,” terangnya, pada Selasa, (27/02).

Petani berdomisili di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran ini pun terpaksa mengganti tanaman padi yang rusak dengan tanaman baru agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar. 

Meskipun harga jual gabah sedang tinggi, para petani di Probolinggo seperti Salim tidak dapat menikmati hasil panen yang maksimal karena tanaman mereka terancam gagal panen.

Tanaman padi yang rusak akibat serangan hama walang daun dan walang sangit membuat petani seperti Salim khawatir dengan musim panen yang tinggal dua bulan lagi. 

Meskipun harga jual gabah sedang tinggi, namun para petani di Probolinggo tidak bisa menikmati hasil panen yang maksimal. 

Mereka harus berjuang keras untuk mengatasi serangan hama dan cuaca ekstrim agar panen mereka tidak gagal.

Salim dan para petani lainnya di Probolinggo harus tetap optimis dan berusaha keras agar panen mereka tidak gagal. 

“Sebab itulah, meskipun saat ini harga jualnya tinggi, namun kami para prtani tidak bisa menikmati hasil panen raya seperti pada dua bulan mendatang ini bahkan jika pada saat panen. Bisa balik modal saja saya sudah bersyukur,”pungkasnya.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, namun semangat petani di daerah ini tetap tinggi untuk menghasilkan panen yang optimal.

Meskipun harga jual gabah sedang tinggi, namun para petani di Probolinggo tidak bisa menikmati hasil panen yang maksimal.(*)

Editor: Tri Sukma