Cek Fakta vs Mitos Kesehatan; Poin No 6 Pasti Membuat Anda Lega

Banyak fakta dan mitos tentang makan sehat yang seringkali justru membuat kita salah memilih makanan

09 Feb 2024 - 06:00
Cek Fakta vs Mitos Kesehatan; Poin No 6 Pasti Membuat Anda Lega
Benarkah makan malam tidak boleh diatas jam 7 malam? (pixabay/SJP)

New York, SJP – Semakin banyak informasi yang mempengaruhi pola hidup sehat dan seringkali informasi tersebut adalah mitos.

Kebutuhan nutrisi berbeda untuk setiap orang dimana yang mungkin berhasil bagi sebagian orang, belum tentu berhasil bagi orang lain.

Seringkali, kita lebih mempercayai mitos tentang makanan yang sehat dan yang seharusnya dihindari.

Lalu, apa saja mitos menyesatkan makanan yang perlu untuk gaya hidup sehat?

Mitos #1: Cari Bahan Makanan yang Sedang Promo di Supermarket

Perlu diketahui bahwa barang promo seringkali makanan atau minuman atau produk apapun yang memiliki bahan pengawet, atau kadar garam dan gula tinggi

Memang, membeli produk promo sangat menyenangkan meski sebenarnya kita tidak membutuhkannya.

Lebih baik, cari produk lokal di pasar tradisional untuk produk segar, seperti buah dan sayuran, ikan laut, kacang-kacangan dan makanan kaya serat lainnya.

Mitos #2: Rendah Kalori dan Rendah Lemak Berarti Lebih Sehat

Makanan kalori terlalu rendah akan membuat tubuh merasa lapar dan tidak puas, sehingga menyebabkan seseorang justru makan berlebihan.

Selain itu, tidak mengonsumsi cukup kalori dapat menjadi bumerang dalam jangka panjang karena dapat menurunkan laju metabolisme.

Penting juga untuk diperhatikan bahwa makanan berkalori tinggi seperti kacang-kacangan, alpukat, dan minyak, kaya nutrisi dan meningkatkan kesehatan.

Seperti halnya kalori, rendah lemak tidak lebih baik dari lemak penuh.

Lemak membantu kita merasa kenyang, menyerap vitamin yang larut dalam lemak dengan lebih baik, dan memberikan rasa.

Produk rendah lemak dan bebas lemak, seperti yogurt atau saus salad, sering kali mengandung banyak gula tambahan untuk menggantikan rasa yang hilang karena pengurangan atau menghilangkan kandungan lemaknya.

Daripada berfokus pada makanan rendah kalori dan rendah lemak, para ahli menghimbau untuk mengonsumsi cukup kalori dan lemak untuk menunjang kesehatan dan tetap kenyang.

Mitos #3: Gula Alami Lebih Sehat Dibandingkan Gula Meja

Meskipun madu dan sirup maple memiliki sifat antioksidan, antimikroba, dan antiinflamasi, keduanya tidak memberikan banyak nutrisi dan belum tentu lebih sehat dibandingkan gula pasir.

Hal ini juga berlaku untuk pemanis alami lainnya, seperti gula kurma, nektar agave, dan sirup beras merah.

Pada akhirnya, tubuh mencerna dan menganggap semua makanan ini sebagai gula.

Intinya segala jenis gula yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, gangguan metabolisme, depresi, dan gangguan kognitif.

American Heart Association menyarankan untuk menjaga tambahan gula maksimal 6 sendok teh untuk wanita dan 9 sendok teh untuk pria per hari.

Mitos #4: Garam Laut Lebih Sehat Dibandingkan Garam Dapur

Sama seperti gula, garam laut dan garam Himalaya pada dasarnya adalah garam, dan mengandung sekitar 40% natrium, mirip dengan garam dapur.

Garam laut diproses secara minimal dan mungkin mengandung sejumlah kecil mineral seperti magnesium, kalsium, dan potasium, sedangkan garam dapur lebih banyak diproses untuk menghilangkan kotoran, dan biasanya diperkaya dengan yodium untuk kesehatan tiroid.

Dengan pola makan seimbang, tidak perlu khawatir menggunakan garam dapur untuk makanan harian.

Mitos #5: Telur Bikin Gemuk

Selama bertahun-tahun, banyak laporan yang menyebut bahwa telur mengandung kolesterol tinggi. Namun, sebenarnya cukup tetapkan batas atas harian 300 mg kolesterol makanan per hari.

Konsumsi enam hingga 12 butir telur seminggu dengan pola makan sehat jantung umumnya dianggap aman.

Telur adalah protein berkualitas tinggi yang terjangkau, kaya akan vitamin B, vitamin D, dan kolin, serta memiliki banyak manfaat kesehatan.

Telur mendukung pemeliharaan otot dan memenuhi kebutuhan protein harian serta merupakan sumber protein serbaguna yang dapat ditambahkan ke banyak makanan berbeda..

Mitos #6: Jangan Makan Setelah Jam 7 Malam

Tubuh Anda tidak memiliki jam internal yang bisa memerintahkan otak untuk berhenti lapar.

Bagi mereka yang berolahraga di malam hari, camilan pasca-latihan masih merupakan kunci untuk perbaikan dan pertumbuhan otot.

Dan orang-orang yang bekerja di malam hari perlu makan saat mereka harus lembur.

Banyak penelitian juga menunjukkan bahwa bukan makan larut malam yang menyebabkan penambahan berat badan, melainkan makan lebih banyak di malam hari.

Lebih baik makan lebih banyak di awal hari dapat membantu atasi rasa lapar di kemudian hari dan mencegah makan berlebihan.

Makan atau ngemil jika benar-benar lapar masih dapat ditoleransi asalkan makanan yang dipilih adalah buah-buahan segar atau sayuran dan bukan kue atau permen.

Namun, jika makan menjelang waktu tidur memengaruhi pencernaan, pertimbangkan untuk makan atau ngemil terakhir dua hingga tiga jam sebelum tidur.

Mitos #7: Kopi adalah Sumber Nutrisi Di Pagi Hari

Banyak orang tidak dapat memulai hari tanpa secangkir kopi.

Tapi itu sama sekali bukan pengganti sarapan atau makanan apa pun. Secangkir kopi hitam yang diseduh mungkin kaya antioksidan, tetapi hanya memiliki sekitar 5 kalori dan tidak mengandung protein, lemak, atau karbohidrat.

Dia menyarankan selain kopi, sertakan pilihan cepat saji seperti roti isi supaya dapatkan energi yang sesuai kebutuhan tubuh.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow